Mencermati porsi tiap menu roti dan kue yang disajikan, dijamin membuat perut tak lagi memberontak. Rasa kenyang setelah menyantap roti yang rata-rata dibuat dari gandum itu dijamin bertahan cukup lama.
Dijamu noni Belanda
Pengalaman baru bakal terasa saat berada di Restoran Paviljoen Kota di Mal Kota Kasablanka, Jalan Casablanca Raya, Jakarta Selatan.
Indera penglihatan langsung terpaku menatap tatanan meja dan kursi. Tiap set meja kursi berbeda bentuk, tetapi senada mengusung model kuno yang apik dan nyaman. Mau sofa atau kursi ukir kayu dengan sandaran jalinan rotan sampai kursi malas ada. Restoran ini termasuk luas dan menyediakan tempat duduk di dalam outlet di mana ada dekorasi kincir angin maupun di selasar mal.
Tampilan pelayannya pun menarik. Mereka memakai pakaian dengan rok lebar, mengingatkan pada baju tradisional perempuan di Belanda. ”Ada yang bisa dibantu, Nyonya,” sebuah sapaan khas saat menyambut tamu perempuan.
Sebagai pembuka, kipkrokantjes atau kroket yang gurih dan poffertjes yang manis dengan taburan gula halus pas benar untuk membangkitkan selera. Obrolan ringan dengan teman dekat atau keluarga membuat masalah hidup terlupakan. Apalagi sambil menyeruput teh tubruk atau kopi panas yang disajikan lengkap dengan verkade, kue jahe khas Negeri Kincir Angin.
Energi positif makin membuncah saat pelayan menyodorkan satu kuali bruine bonen soep. Lidah terguncang saat menyesap kuah yang terbilang bening dan terasa ringan tetapi nendang. Daging sapi empuk, irisan wortel dan tentu saja kacang merahnya empuk dan kuat rasa perpaduan berbagai bumbu di dalamnya.
Salah satu menu utama yang menjadi favorit di sini adalah Chicken Florentine. Hidangan ini berupa fillet ayam goreng tepung berisi smoked beef dan keju mozzarella, namun di sini ditambahkan ”selipan” bayam dengan creamy sauce. Kuah gravy-nya berwarna kecoklatan enak sekali dengan irisan jamur di dalamnya. Chicken Florentine cocok disantap dengan mashed potato, kentang goreng, atau nasi. Jika masih enggan meninggalkan restoran yang asyik ini, pesan saja pannekoek, kue dadar dengan topping es krim vanila, dan coba bir pletok, minuman penghangat tanpa alkohol. Kalau mau mencoba hal baru, persilakan koki menambah es krim vanila di atas bir pletok. Yummy pokoknya.
Manager Area Outlet Paviljoen Kota Restaurant Lucas Matahero mengatakan, kehadiran mereka untuk memberikan warna baru dalam dunia kuliner, terutama usaha makanan di pusat perbelanjaan.
”Kami menyajikan makanan Indonesia, Eropa, dan Belanda, tetapi lebih didominasi masakan yang resepnya diwariskan oleh Belanda,” ujar Lucas.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.