"Tantangan yang dihadapi pariwisata kita ada berbagai macam, salah satunya konektivitas penerbangan langsung dari negara sumber wisman," katanya di Jakarta, Kamis (6/2/2014), dalam acara "Indonesia Tourism Outlook and Challenges 2014".
Menurut Mari, peningkatan konektivitas penerbangan langsung dari negara sumber wisman sangat penting untuk mendongkrak pengembangan pariwisata di Tanah Air.
Hal itu juga, menurut Mari, menjadi salah satu kelemahan daya saing pariwisata Indonesia.
"PR kita yang lain di antaranya infrastruktur yang harus diperbaiki, transportasi dan telekomunikasi, kesehatan dan kebersihan, serta keberlanjutan lingkungan," katanya.
Pihaknya juga mendorong peningkatan kualitas produk pariwisata dengan menambah sarana dan prasarana yang memadai termasuk peningkatan jumlah penerbangan langsung tersebut.
Berdasarkan data World Economic Forum (WEF) daya saing pariwisata Indonesia pada 2013 meningkat menjadi ranking 70 dari 130-an negara di dunia.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Indonesia dikunjungi 8.802.129 wisman atau tumbuh 9,42 persen selama 2013 dengan perolehan devisa sebesar 10,05 miliar dollar AS.
Menparekraf mengatakan, tingginya capaian target sektor pariwisata dan ekonomi kreatif (Parekraf) sepanjang tahun 2013 semakin menguatkan bahwa prospek Parekraf yang semakin besar pada 2014.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.