Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 17/02/2014, 10:15 WIB
YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Sektor pariwisata yang menjadi lokomotif ekonomi Kota Yogyakarta ikut terdampak abu vulkanik erupsi Gunung Kelud yang menyelimuti Yogyakarta selama tiga hari terakhir. Kerugian diperkirakan mencapai Rp 2 miliar per hari.

"Kunjungan wisatawan ke Yogyakarta mengalami penurunan, terlihat dari okupansi hotel yang turun hingga 60 persen serta banyak agenda pertemuan yang dibatalkan pada akhir pekan ini," kata Sekretaris Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Yogyakarta, Deddy Pranawa Eryana di Yogyakarta, Minggu (16/2/2014).

Menurut Deddy, pemerintah daerah cukup tanggap dalam melakukan penanggulangan abu vulkanik yang menyelimuti wilayah tersebut secara merata.

Namun, lanjut dia, akses masuk ke Yogyakarta yang masih terbatas ikut mempengaruhi kondisi pariwisata di wilayah tersebut. Sejak tiga hari terakhir, Yogyakarta hanya bisa diakses melalui perjalanan darat karena Bandara Adi Sutjipto belum dapat dibuka.

"Bandara menjadi faktor utama untuk mendukung sektor pariwisata di Yogyakarta. Kami berharap, bandara bisa segera dioperasionalkan sehingga sektor pariwisata bisa secepatnya pulih," kata Deddy yang juga menjabat sebagai Ketua Badan Promosi Pariwisata Kota Yogyakarta (BP2KY).

KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO Teknisi memasang penutup untuk melindungi mesin pesawat dari abu vulkanik yang berasal dari letusan Gunung Kelud di Bandara Adisutjipto, Sleman, DI Yogyakarta, Jumat (14/2/2014). Hujan abu vulkanik mengakibatkan bandara itu ditutup dan 134 jadwal penerbangan dibatalkan.
Selain bandara yang bisa kembali beroperasi, Deddy juga berharap agar objek wisata di Yogyakarta bisa segera berbenah dengan menyingkirkan abu vulkanik sehingga wisatawan tetap nyaman saat berkunjung.

"Kami sangat berharap, kegiatan pariwisata di Yogyakarta sudah mulai pulih pada Selasa (18/2/2014), begitu juga bandara bisa segera dioperasionalkan," katanya.

Upaya membersihkan abu vulkanik terus dilakukan secara bergotong royong oleh berbagai elemen masyarakat, baik itu di jalan-jalan protokol, maupun di pusat perekonomian seperti pasar tradisional.

Pemerintah Kota Yogyakarta telah mengeluarkan dana Rp 1 miliar dari dana tak terduga yang dimiliki untuk mendukung pemulihan Yogyakarta agar seluruh aktivitas bisa segera kembali berjalan normal.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber Antara
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com