"Apabila kondisi sudah normal, wisatawan tetap akan datang," kata Edwin Ismedi Himna ketika dihubungi dari Jakarta, Sabtu (15/2/2014).
Edwin mengakui, hingga saat ini sudah terjadi pembatalan perjalanan wisatawan dalam tiga hari terakhir karena bandara ditutup akibat terdampak hujan abu vulkanik erupsi Gunung Kelud di Jawa Timur.
Namun, para pelaku industri pariwisata, kata Edwin, tetap optimistis perjalanan wisatawan tidak akan terganggu setelah situasi kembali normal.
"Iya itu karena mereka tahu, Gunung Kelud bukan di Yogyakarta. Kita hanya terkena dampak letusan," katanya.
Edwin sudah memberikan penjelasan dan informasi yang terus-menerus kepada calon tamu-tamu khususnya yang akan berkunjung ke wilayah Yogyakarta dan sekitarnya.
Menurut Edwin, hal itu penting mengingat informasi yang simpang siur justru akan membuat calon wisatawan ragu untuk berkunjung. "Ini juga kan terkait dengan citra pariwisata. Jadi kita harus bangun terus dengan memberikan informasi tentang kondisi riil," katanya.
Para pelaku industri pariwisata di Yogyakarta sudah memahami dengan baik untuk menjaring wisatawan ke wilayahnya. Berbagai bencana mulai dari gempa Yogyakarta dan letusan Gunung Merapi menjadi pelajaran yang sangat berguna bagi mereka.
"Kita pernah benar-benar lumpuh saat bencana beberapa waktu lalu. Tapi kita selalu bisa bangkit, karena itulah kita harus optimistis," katanya.
Sampai saat ini Yogyakarta menjadi destinasi favorit kedua setelah Bali di mana sebagian besar wisman yang berkunjung adalah berasal dari Singapura dan Malaysia.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.