Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sihir Salju Hokkaido

Kompas.com - 26/02/2014, 15:11 WIB

Wisata musim dingin berlanjut di Sounkyu yang terletak di Taman Nasional Gunung Daisetsu, bagian utara Hokkaido. Di sini semua kehangatan yang tersisa terserap udara dingin. Sore itu suhu udara melorot ke angka minus 8 dan melorot lagi hingga minus 16 derajat celsius.

Namun, udara dingin bukan penghalang bagi ribuan wisatawan untuk melangkah ke Sounkyo Ice Waterfall Festival yang dibangun di dasar Sungai Ishikari yang membeku. Istana es bermandi cahaya warna-warni seperti lentera raksasa di antara alam yang berwarna hitam-putih.

Istana dibuat dari struktur khusus yang kemudian diguyur dengan air. Di tengah suhu udara superdingin, guyuran air pun segera membeku, lelehannya membeku mirip stalaktit.

Festival tahunan yang digelar sejak tahun 1976 itu berlangsung mulai pertengahan Januari hingga akhir Maret. Festival itu memberi warna ceria pada suasana musim dingin Sounkyu yang sunyi dan beku.

Selain di Sounkyu, ada festival es lain yang digelar di Sapporo, salah satu kota utama di Hokkaido bagian tengah. Festival diadakan di taman kota di antara gedung-gedung perkantoran.

Kami bergerak terus ke arah barat menuju Asahikawa. Bus bergerak lambat di tengah badai salju. Hingga tiba di pintu gerbang Kebun Binatang Asahiyama, hujan salju belum berhenti. Begitu turun dari mobil, topi dan jaket yang kami kenakan memutih diselimuti salju. Kami bergerak ke bagian dalam kebun binatang dan segera bergabung dengan seribuan orang yang berbaris memanjang di atas salju menunggu sebuah atraksi spesial.

Lima belas menit kemudian, dari ujung jalan bersalju muncul rombongan penguin yang berjalan bagai pramugari berlenggak-lenggok di atas catwalk. Gerakannya yang lucu dan menggemaskan cukup untuk menghibur turis asing yang hari itu banyak datang dari China.

Meluncur di atas es

Wisata di Kebun Binatang Asahiyama seperti hidangan pembuka sebelum masuk ke wisata salju lainnya: meluncur di atas salju di Sapporo Teine—tempat bermain ski dan papan luncur yang pernah dipakai sebagai arena Olimpiade Musim Dingin tahun 1972.

Kami tiba menjelang petang ketika orang yang bermain ski jumlahnya bisa dihitung jari. Meski begitu, kereta gantung (chair lift) yang membawa pemain ski ke puncak Gunung Teine setinggi 1.203 meter belum dimatikan.

Takuya Miyakawa, pengelola Teine Sapporo, menceritakan, Teine merupakan salah satu tempat bermain ski utama di Jepang yang bisa dipakai mulai November hingga Mei. Namun, waktu terbaik bermain ski sekitar Januari-Maret. Setiap winter lebih dari 300.000 orang datang ke Teine.

KOMPAS/BUDI SUWARNA Suasana pagi di sebuah resor di tepi Danau Abashiri yang membeku, Rabu (5/2/2014), di Hokkaido bagian timur. Sejauh mata memandang salju menutupi Abashiri.
Agar bisa bermain ski, pemula mesti kursus singkat dasar-dasar bermain ski setidaknya empat jam. ”Jika ingin yang cepat, kita bisa meluncur di salju dengan alas ban,” katanya.

Ia mengajak ke halaman resor yang miring dan membagikan semacam ban sebagai alas meluncur. Kami duduk di atas ban itu dan cukup dengan sedikit dorongan, tubuh kami meluncur deras di atas salju yang kering seperti tepung. Sekali mencoba, kami ingin terus mengulang.

Ya, buat orang dari wilayah tropis, berseluncur di atas salju dengan alas ban sudah sangat menyenangkan. (Budi Suwarna)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com