Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembuatan Tenun Grinsing Perlu Empat Tahun

Kompas.com - 27/02/2014, 09:45 WIB
Ni Luh Made Pertiwi F

Penulis

KOMPAS.com - Seperti mencerminkan nenek moyang nusantara yang biasa hidup mengakrabi waktu. Itulah gambaran para penenun di Desa Tenganan, Karangasem, Bali. Di desa ini, beberapa wanita terbiasa membuat kain tenun yang disebut tenun grinsing.  

Tenun ini sangat terkenal, bukan saja karena kecantikannya tetapi juga pembuatannya yang rumit. Proses pembuatannya memakan waktu yang lama. Seakan waktu begitu akrab dengan mereka. Untuk menenun selembar kain diperlukan waktu sekitar tiga minggu sampai tiga bulan.

Terdengar cepat? Jangan lupa, proses pembuatan tenun bukan sekadar menenun saja. Apalagi jika benang yang digunakan bukan benang sintetis. Pewarna benang yang digunakan untuk tenun grinsing di Desa Tenganan menggunakan bahan alami.

KOMPAS.com/Ni Luh Made Pertiwi F. Seorang warga Desa Tenganan, Karangasem, Bali, tengah menenun Tenun Grinsing.
Untuk mendapatkan warna yang diinginkan perlu waktu yang lama. Misalnya warna kuning, perlu waktu tiga bulan untuk mendapatkan warna kuning yang pekat. Warna-warna lain bisa memerlukan waktu hingga tahunan.

Warna merah didapat dari kulit kayu sunti. Sementara warna biru berasal dari daun taum. Sedangkan kuning dari buah kemiri. Kemiri yang digunakan pun harus kemiri lawas berumur 1 tahun. Warna cokelat dari warna biru yang dicampur dengan warna merah.

Warna merah yang benar-benar matang alias warna merah pekat baru bisa didapatkan setelah dua sampai tiga tahun. Namun untuk warna yang lebih sempurna, proses pembuatan warna dibutuhkan hingga empat tahun. Hal sama juga berlaku pada warna biru.

Benang dari kapuk yang sudah dipintal, siap dicelupkan ke bahan pewarna. Pencelupan terjadi berulang-ulang kali. Lalu didiamkan sampai beberapa bulan dan kembali dicelupkan. Begitu seterusnya hingga berbulan-bulan.

Harga selembar kain tenun grinsing berkisa Rp 700.000 hingga jutaan. Umumya, perempuan di Desa Tenganan sudah terampil menenun sejak remaja. Penduduk Desa Tenganan menguasai pembuatan tenun secara turun temurun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wahana dan Kolam Renang di Kampoeng Kaliboto Waterboom Karanganyar

Wahana dan Kolam Renang di Kampoeng Kaliboto Waterboom Karanganyar

Jalan Jalan
Gunung Ruang Meletus, AirAsia Batalkan Penerbangan ke Kota Kinabalu

Gunung Ruang Meletus, AirAsia Batalkan Penerbangan ke Kota Kinabalu

Travel Update
Kampoeng Kaliboto Waterboom: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Kampoeng Kaliboto Waterboom: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di The Nice Garden Serpong

Aktivitas Wisata di The Nice Garden Serpong

Jalan Jalan
Delegasi Dialog Tingkat Tinggi dari China Akan Berwisata ke Pulau Padar Labuan Bajo

Delegasi Dialog Tingkat Tinggi dari China Akan Berwisata ke Pulau Padar Labuan Bajo

Travel Update
The Nice Garden Serpong: Tiket Masuk, Jam Buka, dan Lokasi

The Nice Garden Serpong: Tiket Masuk, Jam Buka, dan Lokasi

Jalan Jalan
Cara ke Sukabumi dari Bandung Naik Kendaraan Umum dan Travel

Cara ke Sukabumi dari Bandung Naik Kendaraan Umum dan Travel

Travel Tips
Pengembangan Bakauheni Harbour City di Lampung, Tempat Wisata Dekat Pelabuhan

Pengembangan Bakauheni Harbour City di Lampung, Tempat Wisata Dekat Pelabuhan

Travel Update
Asita Run 2024 Digelar di Bali Pekan Ini, Terbuka untuk Turis Asing

Asita Run 2024 Digelar di Bali Pekan Ini, Terbuka untuk Turis Asing

Travel Update
13 Telur Komodo Menetas di Pulau Rinca TN Komodo pada Awal 2024

13 Telur Komodo Menetas di Pulau Rinca TN Komodo pada Awal 2024

Travel Update
Tanggapan Kemenparekraf soal Jam Kerja 'Overtime' Sopir Bus Pariwisata

Tanggapan Kemenparekraf soal Jam Kerja "Overtime" Sopir Bus Pariwisata

Travel Update
Tip Jalan-jalan Jenius ke Luar Negeri, Tukar Mata Uang Asing 24/7 Langsung dari Aplikasi

Tip Jalan-jalan Jenius ke Luar Negeri, Tukar Mata Uang Asing 24/7 Langsung dari Aplikasi

BrandzView
Vietnam dan China Siap Bangun Jalur Kereta Cepat Sebelum 2030

Vietnam dan China Siap Bangun Jalur Kereta Cepat Sebelum 2030

Travel Update
Libur Lebaran, Tren Kunjungan Wisatawan di Labuan Bajo Meningkat

Libur Lebaran, Tren Kunjungan Wisatawan di Labuan Bajo Meningkat

Travel Update
ASDP Catat Perbedaan Tren Mudik dan Arus Balik Lebaran 2024 Merak-Bakauheni

ASDP Catat Perbedaan Tren Mudik dan Arus Balik Lebaran 2024 Merak-Bakauheni

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com