Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 06/03/2014, 11:52 WIB
|
EditorI Made Asdhiana

JAKARTA, KOMPAS.com – Selasa malam (5/3/2014) di Museum Sejarah Jakarta, lelaki bersorban putih itu dikisahkan sebagai sosok yang berbahaya secara politik. Ia pernah memimpin sebuah perang melawan pemerintah Hindia Belanda sehingga harus diasingkan ke Ambon. Ia juga harus menerima kenyataan bahwa ia tidak akan pernah menginjakkan kaki lagi di pulau kelahirannya, Pulau Jawa.

Dengan sorban putihnya, masyarakat Indonesia mengenalnya sebagai sosok Pangeran Diponegoro. Seorang pahlawan nasional yang dikenal melalui buku-buku sejarah serta berbagai gambar tentang sosoknya yang berkuda dan bersorban putih. Saat itu, sosok Sang Pangeran seolah hidup kembali.

Ini adalah pentas pembacaan dramatik oleh Landung Simatupang dengan judul “Sang Pangeran : Ke Pengasingan”. Sosok Pangeran Diponegoro dihidupkan melalui pentas yang berlangsung selama 30 menit di Museum Sejarah Jakarta.

AZMI PAMUNGKAS Landung Simatupang saat mementaskan pembacaan dramatik mengenai kisah pengasingan Pangeran Diponegoro di Museum Sejarah Jakarta (5/3/2014)

Pentas berlangsung di salah satu ruangan di sayap barat Museum Sejarah Jakarta yang merupakan bekas kediaman Kepala Penjara Belanda. Tidak banyak yang tahu bahwa di tempat ini Pangeran Diponegoro pernah ditahan bersama keluarganya sebelum diasingkan ke Manado.

“Inilah bagian dari sejarah kita yang akan hidup kembali melalui pementasan Landung Simatupang. Kita akan menyaksikan suatu momen bersejarah di Museum Sejarah Jakarta. Dengan pementasan ini, kita menciptakan sejarah,” ujar Enny Prihantini, Direktur Museum Sejarah Jakarta.

Pementasan ini hanya sebagian dari pertunjukan utama yang akan dilaksanakan pada Kamis, 6 Maret 2014 pukul 19.30 – 21.30 WIB di Bentara Budaya Jakarta. Pementasan dilaksanakan sebagai bentuk penghormatan kepada Pangeran Diponegoro. Teks yang dipentaskan diambil dari buku Kuasa Ramlan karya sejarawan Peter Carey dan Babad Diponegoro yang merupakan autobiografi Sang Pangeran.

Kalau hanya baca teks, tidak akan paham dengan suasananya. Tapi melalui pementasan seperti ini, masyarakat bisa mengenal fakta sekaligus suasananya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

KEK Lido Baru Diresmikan Jokowi, di mana Lokasinya?

KEK Lido Baru Diresmikan Jokowi, di mana Lokasinya?

Travel Update
Jalur Trekking Loh Buaya di Taman Nasional Komodo Dibuka 1 April 2023

Jalur Trekking Loh Buaya di Taman Nasional Komodo Dibuka 1 April 2023

Travel Update
DAMRI Buka Rute Baru, Bisa Langsung Ponorogo-Tangerang PP

DAMRI Buka Rute Baru, Bisa Langsung Ponorogo-Tangerang PP

Travel Update
Terbang ke Kuala Lumpur Bisa dari Bandara Kertajati, Mulai Mei

Terbang ke Kuala Lumpur Bisa dari Bandara Kertajati, Mulai Mei

Travel Update
Teluk Tekaka, Spot Wisata dengan Panorama Indah Mirip Pulau Padar

Teluk Tekaka, Spot Wisata dengan Panorama Indah Mirip Pulau Padar

Jalan Jalan
5 Tips Berwisata ke Hutan Kota GBK, Perhatikan Jam Buka

5 Tips Berwisata ke Hutan Kota GBK, Perhatikan Jam Buka

Travel Update
Panduan Transportasi Umum ke Taman Suropati, Naik Transjakarta dan KRL

Panduan Transportasi Umum ke Taman Suropati, Naik Transjakarta dan KRL

Travel Tips
Menikmati Pagi usai Sahur di Spot Riyadi, Yogyakarta

Menikmati Pagi usai Sahur di Spot Riyadi, Yogyakarta

Jalan Jalan
KEK Lido, Calon Wisata Baru di Bogor dengan Theme Park hingga Movieland

KEK Lido, Calon Wisata Baru di Bogor dengan Theme Park hingga Movieland

Travel Update
Panduan ke Hutan Kota GBK: Jam Buka, Fasilitas, dan Aturan Masuk

Panduan ke Hutan Kota GBK: Jam Buka, Fasilitas, dan Aturan Masuk

Travel Tips
4 Aktivitas di Taman Suropati Jakarta, Healing Sambil Baca Buku Gratis

4 Aktivitas di Taman Suropati Jakarta, Healing Sambil Baca Buku Gratis

Jalan Jalan
11 Juta Orang Indonesia Liburan ke Luar Negeri, Jokowi: Banyak Devisa Terbuang ke Negara Lain

11 Juta Orang Indonesia Liburan ke Luar Negeri, Jokowi: Banyak Devisa Terbuang ke Negara Lain

Travel Update
Pengalaman Keliling Museum Basoeki Abdullah, Tempat Berkarya hingga Akhir Hayatnya

Pengalaman Keliling Museum Basoeki Abdullah, Tempat Berkarya hingga Akhir Hayatnya

Jalan Jalan
Cara ke Hutan Kota GBK Naik MRT, KRL, dan Transjakarta

Cara ke Hutan Kota GBK Naik MRT, KRL, dan Transjakarta

Travel Tips
Meriahkan Ramadhan 2023, Supermal Karawaci Gelar Sejumlah Program untuk Pengunjung

Meriahkan Ramadhan 2023, Supermal Karawaci Gelar Sejumlah Program untuk Pengunjung

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+