Direktur Jenderal Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam (PHKA) Kementerian Kehutanan (Kemenhut), Sonny Partono di Jakarta, Senin (10/3/2014), mengatakan upaya untuk meningkatkan PNBP dari sektor wisata alam tersebut yakni pada tahun ini Kemenhut akan menaikkan tarif masuk ke lokasi wisata seperti taman nasional, taman wisata alam, taman hutan raya, cagar alam, suaka margasatwa dan taman buru pada pertengahan bulan ini seiring dengan aktifnya PP 12/2014.
Tarif masuk ke lokasi-lokasi yang sebelumnya hanya Rp 2.500 akan dinaikkan secara bervariasi menjadi Rp 5.000-Rp 20.000 bagi wisatawan domestik dan Rp 100.000-Rp 300.000 bagi wisatawan asing.
"Dengan tarif Rp 2.500 ternyata tidak bisa memperbaiki lingkungan yang ada di lokasi. Kami malah nombok," katanya.
Besarnya tarif diterapkan berdasarkan rayon, misalnya rayon 1 dikenakan tarif tertinggi mencapai Rp 20.000, rayon 3 yang tarifnya paling rendah Rp 5.000.
Kawasan wisata alam yang termasuk dalam rayon 1 yaitu Bromo Tengger dan Bali Barat.
Direktur Pemanfaatan Jasa Lingkungan Kawasan Konservasi dan Hutan Lindung Kemenhut, Bambang Supriyanto mengatakan perbaikan tarif termasuk dalam promosi bentuk jasa lingkungan.
Kini wisatawan bisa menikmati wisata lain yang sebelumnya tidak ada, seperti wisata satwa liar. "Harapannya dengan memperbaiki tarif lama, maka jumlah pengunjungnya juga bertambah," katanya.
Pada 2012 jumlah pengunjung wisata alam mencapai 4.686.947 orang, terdiri dari wisatawan dalam negeri 2.651.171 orang dan wisatawan mancanegara 219.369 orang.
Lalu untuk kunjungan ke Taman Nasional, pengunjung dalam negeri mencapai 1.674.376 orang sedangkan wisatawan mancanegara mencapai 142.031 orang.
Pada kesempatan itu Sonny menyatakan pihaknya akan membatasi pemanfaatan jasa lingkungan atau pariwisata yang berada di lokasi konservasi untuk menjaga agar satwa yang berada lokasi konservasi tetap nyaman, meskipun dikejar target PNBP senilai Rp 1 triliun pada tahun ini.
Dia mencontohkan Pulau Komodo, pihaknya membatasi setiap tahun maksimal hanya boleh ada 80.000 wisatawan yang berkunjung ke sana.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.