Sampai di mulut goa dilanjutkan perjalanan menuju Luweng Grubung dengan memasuki sebuah mulut goa yang berukuran sangat besar. Jomblang dan Grubug ini dihubungkan dengan sebuah lorong sepanjang 300 meter. Semakin jauh berjalan cahaya semakin sirna tetapi kita bisa melihat berbagai aneka ornamen cantik yang menghiasi lorong ini dengan bantuan senter dan penerangan dari guide penelusur gua.
Di sini bentuk dinding lorong goa seperti batu kristal, stalaktit, serta stalagmit yang indah. Tidak berasa lama berjalan terdengar suara gemuruh aliran sungai dan seberkas cahaya terang di tengah kegelapan.
Dan sungguh mengagumkan seberkas sinar dan pemandangan yang terpampang di hadapan saya. Sinar matahari yang menerobos masuk dari Luweng Grubug setinggi 90 meter membentuk satu tiang cahaya, menyinari flowstone yang indah serta kedalaman goa yang gelap gulita.
Di sini saya juga mendengar air deras mengalir dan ternyata di bagian bawah terdapat sungai yang mengalir. Air yang menetes dari ketinggian turut mempercantik pemandangan. Tidak salah jika banyak orang terkagum-kagum datang ke sini ketika menyaksikan lukisan alam yang dikenal dengan istilah cahaya surga.
Kita juga bisa berfoto-foto di sini dengan menghadap sinar mentari. Namun kita harus membuka sepatu boot karena dikhawatirkan sepatu akan merusak batu yang sudah berusia ribuan tahun. (BARRY KUSUMA)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.