Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Goa Jomblang, Mencari Cahaya di Perut Bumi...

Kompas.com - 18/03/2014, 18:03 WIB
MENDENGAR kata Yogyakarta pasti banyak hal yang kita bisa lakukan di sini. Ya, Yogyakarta merupakan destinasi wisata yang spesial buat saya, karena punya paket lengkap. Wisata apa saja ada di sini, baik budaya maupun alamnya yang memesona. Kebanyakan wisatawan yang mengunjungi Yogyakarta pasti belanja di Malioboro atau mengunjungi Candi Prambanan dan Candi Borobudur.

Mungkin Anda belum tahu kalau di Kabupaten Gunungkidul banyak wisata alam. Selain pantai, ternyata kawasan ini menyimpan keindahan goa-goa yang banyak tersebar. Dahulu keberadaan goa-goa di sini belum banyak dimanfaatkan untuk tujuan wisata. Namun saat ini sudah banyak operator travel lokal yang menggali potensi wisata goa.

Goa Jomblang merupakan salah satu goa dari ratusan goa di kawasan Gunungkidul. Goa Jomblang terkenal karena keunikan dan keindahannya. Tidak heran jika Goa Jomblang ini dijadikan tempat pengambilan gambar acara Amazing Race Amerika pada tahun 2011 dan ini semakin membuatnya populer.

Goa Jomblang merupakan gua vertikal yang bertipe collapse doline. Goa ini terbentuk akibat proses geologi amblesnya tanah beserta vegetasi yang ada di atasnya ke dasar bumi yang terjadi ribuan tahun lalu. Runtuhan ini membentuk sinkhole atau sumuran yang dalam bahasa Jawa dikenal dengan istilah luweng. Itulah yang membuat unik karena di dalam goa terdapat luas mulut goa sekitar 50 meter ini sering disebut dengan nama Luweng Jomblang, dan inilah tujuan utama dari Goa Jomblang ini.

BARRY KUSUMA Goa Jomblang di Kabupaten Gunungkidul, DIY.
Nah sekarang untuk memasuki Goa Jomblang yang tingginya 60 meter ini diperlukan nyali yang banyak dan selain itu juga diperlukan kemampuan teknik tali tunggal atau single rope technique (SRT). Siapa pun yang hendak caving di Jomblang wajib menggunakan peralatan khusus yang sesuai dengan standar keamanan caving di goa vertikal dan harus didampingi oleh penelusur goa yang sudah berpengalaman.

Tapi tenang saja buat yang belum pernah memasuki goa, karena di sini ada Operator Cave Kalisuci yang siap menurunkan Anda ke dalam goa. Anda cukup didampingi oleh penelusur goa yang berpengalaman dan jangan takut di ketinggian. Persiapan sebelum menuruni goa kita wajib memakai sepatu boot, helm, dan headlamp. Seorang pemandu pun memasangkan SRT set di tubuh.

Setelah siap di bibir goa kita akan dipasangi tali dan umumnya turun ke bawah berdua. Ketika turun sensasi mendebarkan adalah melihat ke dalam gua. Ternyata 60 meter ini sangat dalam dan tinggi juga apalagi turun goa ini sangat perlahan. Namun setelah beberapa meter turun rasa panik itu hilang dan berganti rasa yang menyenangkan tidak sabar sampai ke dasar goa.

Sampai pertengahan dinding goa, sejauh mata memandang kita melihat perbukitan karst dan pohon jati yang meranggas, sedangkan di perut Goa Jomblang terhampar pemandangan hijaunya hutan yang sangat subur. Aneka lumut, paku-pakuan, semak, hingga pohon-pohon besar tumbuh dengan rapat. Hutan dengan vegetasi yang jauh berbeda dengan kondisi di atas ini sering dikenal dengan nama hutan purba.

BARRY KUSUMA Goa Jomblang di Kabupaten Gunungkidul, DIY.
Ya saat ini Goa Jomblang merupakan tempat konservasi tumbuhan, karena jenis tumbuhan yang berada di mulut goa ini sudah menjadi endemik dan di daratan atas sudah tidak ada lagi jenisnya.

Sesampai di mulut goa, suasana agak pengap dan panas, dan penelusur goa menjelaskan dan menunjukkan jalan masuk ke mulut gua. Sepanjang jalan banyak tumbuhan yang menjuntai tinggi, dan ketika akan memasuki mulut goa di sinilah tantangan dimulai karena jalan setapak turun sangat curam, licin dan terjal. Untungnya disediakan tali tambang agar kita bisa berpegangan.

Sampai di mulut goa dilanjutkan perjalanan menuju Luweng Grubung dengan memasuki sebuah mulut goa yang berukuran sangat besar. Jomblang dan Grubug ini dihubungkan dengan sebuah lorong sepanjang 300 meter. Semakin jauh berjalan cahaya semakin sirna tetapi kita bisa melihat berbagai aneka ornamen cantik yang menghiasi lorong ini dengan bantuan senter dan penerangan dari guide penelusur gua.

Di sini bentuk dinding lorong goa seperti batu kristal, stalaktit, serta stalagmit yang indah. Tidak berasa lama berjalan terdengar suara gemuruh aliran sungai dan seberkas cahaya terang di tengah kegelapan.

BARRY KUSUMA Goa Jomblang di Kabupaten Gunungkidul, DIY.
Dan sungguh mengagumkan seberkas sinar dan pemandangan yang terpampang di hadapan saya. Sinar matahari yang menerobos masuk dari Luweng Grubug setinggi 90 meter membentuk satu tiang cahaya, menyinari flowstone yang indah serta kedalaman goa yang gelap gulita.

Di sini saya juga mendengar air deras mengalir dan ternyata di bagian bawah terdapat sungai yang mengalir. Air yang menetes dari ketinggian turut mempercantik pemandangan. Tidak salah jika banyak orang terkagum-kagum datang ke sini ketika menyaksikan lukisan alam yang dikenal dengan istilah cahaya surga.

Kita juga bisa berfoto-foto di sini dengan menghadap sinar mentari. Namun kita harus membuka sepatu boot karena dikhawatirkan sepatu akan merusak batu yang sudah berusia ribuan tahun. (BARRY KUSUMA)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Hotel Story
Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Travel Update
5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

Jalan Jalan
Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Travel Update
4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

Jalan Jalan
Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Travel Update
5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

Jalan Jalan
Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Travel Update
Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Jalan Jalan
Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Travel Update
Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Travel Tips
Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Travel Update
5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com