Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Arenes de Nimes Paling Top di Perancis!

Kompas.com - 19/03/2014, 14:20 WIB

Meskipun sudah tak bisa terhitung berapa kali saya menyapa bangunan yang memiliki ketinggian 21 meter dan terbagi dua tingkat itu, tetap saja, tradisi menyalaminya selalu tak membosankan. Pertama, saya akan mengajak orang yang baru pertama kali melihatnya, untuk langsung melihat patung matador yang berada di muka arena. Ini merupakan simbol jika Arena Nïmes masih tetap digunakan untuk tempat adu banteng dengan lawannya, matador yang dengan perkasa dan nyali besar, meliak-liuk dengan kain merahnya, menepis kemarahan si binatang, menghindar dari serangan tajam dua tanduk lawannya.

Corrida atau pesta pertarungan banteng yang dari tahun ke tahun selalu membuat polemik bagi masyarakat Perancis yakni mempertahankan tradisi atau menghapuskan kebiadaban terhadap hewan. Bulan Februari adalah pesta corrida bagi kota Nïmes dan Arènes de Nïmes, akan menjadi ajang saksi pertarungan antara matador dan banteng.

Hanya sekali, saya dan keluarga suami, melihat keramaian corrida di sini. Kebesaran terasa sekali saat itu, namun melihat, binatang dengan darah bercucuran, masih mencoba mengerahkan segala kekuatan hingga akhirnya tewas, membuat saya sempat merasa seolah tenggelam zaman dahulu di mana para gladiator dan hewan buas, saling bertarung, mempertahankan nyawa. Sangat tragis dan memilukan, bagi saya pribadi. Bangunan yang didirikan dengan arsitek canggih dan kompleks 2.000 tahun lalu itu di mata saya adalah sebuah karya seni.

Selanjutnya saya akan memulai mengelilingi amphiteater, menikmati dari luar kekokohan dan keindahannya. Melihat bagaimana, lengkungan yang bolong seolah sebuah lorong, gelap tak bisa ditebak dalamnya seperti apakah. Setelah puas menikmati sisi luar, barulah mulai memasuki gerbang besi untuk menengok bagian dalam Arena Nïmes ini. Tentu saja, kunjungan ke dalam bangunan bersejarah ini harus membayar tiket mulai dari 7 euros.

Biasanya memang setelah masuk langsung ingin melihat bagian lapangannya. Namun, bagi saya yang memukau harus menjadi terakhir yang dilihat. Banyak memang, kenalan yang tak sabar, bahkan mendumel. Pasalnya, setelah masuk, masih saya ajak memutar sebentar melihat bagaimana lorong dengan atap tempat para penonton duduk, justru juga menjadi bagian penting dan menarik untuk diselusuri. Barulah kemudian, menaiki sedikit anak tangga dari batu.

DINI KUSMANA MASSABUAU Festival memperingati masa kejayaan bangsa Romawi di Arenes de Nimes.
Arena Nïmes memang dibangun dari batu berkapur yang mengandung silika, kuat dan bebas nitrat. Naiklah hingga mencapai bagian paling atas arena ini. Pandanglah ke bawah, tempat di mana para bangsawan dan kaisar Romawi mendapatkan hiburan. Julius Cesar adalah salah satu raja yang gemar menyaksikan tontonan kesukaannya, pertarungan hewan melawan manusia.

Untuk selalu mengenang masa jaya Romawi, setahun sekali para Nimois (masyarakat Nïmes), mengadakan pesta zaman antik. Mereka mengenakan pakaian bangsa Romawi lengkap dengan kereta kuda, dan para prajurit dengan atribut seragamnya pada masa itu. Penonton diajak tenggelam pada 20 abad silam.

Pertunjukan yang diadakan di akhir pekan di bulan April atau Mei selama dua hari itu, memadukan antara sejarah bangsa Romawi dan atraksinya. Saya dan anak-anak sudah empat kali sejak pertama diadakannya Festival Romawi ini mendatangi salah satu harinya.

Bukan hanya anak-anak saja yang senang dengan barisan berbaju putih ala romawi, namun orang dewasa pun turut antusias menyaksikan pawai dan pertunjukan di masa Cesar masih berjaya.  Pesta ini memang baru dimulai sejak 2010, namun partisipasi untuk meramaikan dan memeriahkan pesta Romawi itu membuat banyak masyarakat dari Eropa lainnya ternyata bersedia untuk turut andil. Misalnya rekonsitusi masa Romawi, yang di dalam Arènes de Nïmes, dilakukan oleh lebih dari 500 orang dari berbagai penjuru negara.

DINI KUSMANA MASSABUAU Proyeksi pesta cahaya di Arenes de Nimes
Bagaimana anak-anak dan orang dewasa tak merasa senang karena sebelum pawai itu berlabuh di dalam arena, sejumlah permainan zaman Romawi ditawarkan kepada pengunjung. Anak-anak saya paling suka dengan panahan. Apalagi mereka didandani layaknya manusia zaman antik, semakin semangatlah mereka.

Karena selalu mendapatkan kesuksesan, dari pesta-pesta yang diadakan oleh kota seni dan sejarah ini, maka saran saya bagi yang ingin bermalam, sebaiknya memesan kamar jauh hari sebelumnya.

Tidak hanya masyarakat saja yang ingin berpartisipasi meramaikan dan mendatangi Arènes de Nïmes sebagai tempat istimewa, sejumlah artis dunia, ketika mengadakan tour di Perancis Selatan, memilih Arena Nïmes sebagai panggung pertunjukan show mereka. Dari mulai penyanyi populer Mika, Metalica, Elton John, mengubah bangunan zaman antik menjadi semakin romantik dan Bjork dengan keunikan dan energi suaranya yang menggema. Dan tentunya masih banyak artis beken lainnya yang menginginkan Arena Nïmes ini menjadi panggung spektakuler mereka.

Sudah tiga tahun belakangan ini pesta kota seluas 162 km persegi bertambah satu yaitu pertunjukan menjelang akhir tahun secara gratis bagi publik berupa pesta cahaya. Pesta yang diadakan di bulan Desember itu sebenarnya dilakukan untuk tiga monumen penting di Nïmes, dan tentunya salah satunya adalah Arènes de Nïmes. Di mana setiap malam, dalam rangka menyambut Natal dan Tahun Baru, arena yang keseharian terlihat gagah dan kokoh, ketika matahari terbenam, menjadi menggemaskan.

DINI KUSMANA MASSABUAU Proyeksi dengan gambar lucu bagi para pengunjung.
Sisi muka arena, melalui projeksi gambar, tiba-tiba menjadi bergerak, berdansa, berwarna-warni begitu gempita hingga pengunjung yang menontonnya dibuat terpukau. Bahkan amphiteater yang terkenal dengan kekuatan bangunannya, menjadi terbelah-belah. Saat pertunjukan berlangsung setiap 15 menit dari pukul 6 sore hingga 10 malam itu, wajah arena di kota penemu celana jean, berubah! Menjadi ceriah, gemerlap, glamour kadang kocak.

Penonton mulai melontarkan kekagumanya, anak-anak berteriak dan berjingkrak kegirangan. Anak bungsu kami, dibuat terheran-heran. "Bagaimana bisa Arènes de Nïmes memiliki magic untuk berubah-ubah?" tuturnya.

Itulah Arenes de Nïmes, sebuah monumen bersejarah dari masa lampau yang bertahan dengan waktu memasuki abad moderen, tanpa sedikit pun kehilangan kharismanya. Nïmes menghidupkan masa lalu Romawi dan Arènes de Nïmes salah satu saksinya. (DINI KUSMANA MASSABUAU)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com