Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 20/03/2014, 18:08 WIB
SOSOKNYA kalem, penuh senyum, dan sangat sederhana. Tidak ada yang menyangka bahwa ia adalah salah seorang yang paling berperan mengenalkan Kota Batu, Jawa Timur, sebagai kota apel. Dialah Edy Antoro (56), Direktur Utama Kusuma Agrowisata Group, perusahaan yang bergerak di bidang agrobisnis wisata terkemuka di Kota Batu.

Siapa tidak kenal dengan wisata petik apel, jeruk, stroberi, dan berbagai tanaman hortikultura lain di Kota Batu. Petik hortikultura itu dikenalkan oleh Kusuma Agrowisata Group untuk pertama kalinya di Jawa Timur. Ribuan orang telah mengunjungi kebun Kusuma Agrowisata di Kota Batu. Wisata petik apel sudah menjadi ruh kota ini.

Bukan saja karena banyaknya peminat petik apel yang datang dari berbagai pelosok dalam dan luar negeri, melainkan juga karena banyaknya pekerja yang terlibat di dalamnya. Setidaknya ada 3.000-an pekerja di seluruh divisi Kusuma Agrowisata Group, dan 90 persennya adalah warga Kota Batu dan sekitarnya.

Ada lima divisi di Kusuma Agrowisata Group, yaitu agrobisnis, hotel, estate, agroindustri, dan Sindu Kusuma Edupark di Sleman, Yogyakarta. Total lahan yang dimiliki Kusuma Agrowisata Group di Kota Batu adalah 90 hektar. Adapun pertumbuhan ekonomi usahanya mencapai 35 persen setiap tahun.

Namun, siapa sangka, awalnya Kusuma Agrowisata Group lahir dari tetes air mata dan keringat Edy Antoro yang mencangkul sejengkal demi sejengkal tanah di hadapannya selama tiga tahun berturut-turut sebelum akhirnya mendapatkan hasil. Bukan semudah mencangkul tanah sawah yang subur, tetapi Edy harus mencangkul tanah tandus berbatu setiap hari, bersama beberapa anak buahnya.

Tandus

Tahun 1988, Edy diminta mengelola lahan milik mertuanya seluas 2,5 hektar di kawasan tandus di sisi selatan Kota Batu. Di lahan itu, saking tandusnya, tanaman jagung pun tidak bisa tumbuh tinggi. Biasanya di lahan tersebut orang datang untuk mencari batu. Saat itu harga tanah di sana masih Rp 5.500 per meter persegi.

Sebagai bekas sinder kopi di perkebunan di Jember, Edy sempat berpikir ingin menanami lahan tandus tersebut dengan kopi arabika. Namun, melihat para petani si sisi utara Kota Batu berhasil membudidayakan apel, Edy pun tergerak untuk turut menanam apel.

”Namun, hampir semua orang mencibir saat saya mulai menanam apel. Mereka pesimistis di lahan tandus ini bisa ditanami apel. Mereka berpikir saya hanya buang-buang uang dan energi,” ujar Edy beberapa waktu lalu.

Edy pun dengan keyakinannya tetap menanam apel di lahan tandus tersebut. Setelah mengolah lahan selama setahun, Edy mulai menanam apel tahun 1989.

Halaman Selanjutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

DAOP 7 Madiun Siapkan Tambahan Kereta untuk 5 Rute Favorit

DAOP 7 Madiun Siapkan Tambahan Kereta untuk 5 Rute Favorit

Travel Update
Itinerary 2 Hari 1 Malam Wisata Sleman buat Liburan Akhir Tahun 

Itinerary 2 Hari 1 Malam Wisata Sleman buat Liburan Akhir Tahun 

Itinerary
Masa Kampanye Tak Berpengaruh pada Reservasi Hotel di DIY

Masa Kampanye Tak Berpengaruh pada Reservasi Hotel di DIY

Travel Update
Nongkrong di Love on Top PIM 3, Gratis Nikmati Pemandangan Jakarta

Nongkrong di Love on Top PIM 3, Gratis Nikmati Pemandangan Jakarta

Jalan Jalan
Indahnya Sunset Pantai Paku Mandeh di Sumbar, Hamparan Pasir Putih dan Air Jernih

Indahnya Sunset Pantai Paku Mandeh di Sumbar, Hamparan Pasir Putih dan Air Jernih

Jalan Jalan
BERITA FOTO: Pesona Gili Trawangan, Keindahan Sunset hingga Dunia Bawah Air

BERITA FOTO: Pesona Gili Trawangan, Keindahan Sunset hingga Dunia Bawah Air

Hotel Story
Investasi Hijau dan Berkelanjutan Jadi Tren Pariwisata Tahun 2024

Investasi Hijau dan Berkelanjutan Jadi Tren Pariwisata Tahun 2024

Travel Update
7 Wisata di Jakarta yang Anti-mainstream buat Liburan Akhir Tahun

7 Wisata di Jakarta yang Anti-mainstream buat Liburan Akhir Tahun

Jalan Jalan
5 Tips Wisata Hemat di Gili Trawangan, Bawa Bekal Saat Snorkeling

5 Tips Wisata Hemat di Gili Trawangan, Bawa Bekal Saat Snorkeling

Travel Tips
Biaya 2 Hari 1 Malam ala Backpacker di Gili Trawangan, Termasuk Snorkeling

Biaya 2 Hari 1 Malam ala Backpacker di Gili Trawangan, Termasuk Snorkeling

Travel Tips
Jadwal Penuh, 2 Maskapai di Bandara Hang Nadim Ajukan Penerbangan Ekstra

Jadwal Penuh, 2 Maskapai di Bandara Hang Nadim Ajukan Penerbangan Ekstra

Travel Update
3 Tips Liburan ke Makau, Sesuaikan Bujet

3 Tips Liburan ke Makau, Sesuaikan Bujet

Travel Tips
Rute Internasional Batik Air dari Pekanbaru, ke Jepang Rp 6 Jutaan

Rute Internasional Batik Air dari Pekanbaru, ke Jepang Rp 6 Jutaan

Travel Update
Tren Pariwisata 2024, Wisatawan Tertarik Kunjungi Lokasi Syuting Film

Tren Pariwisata 2024, Wisatawan Tertarik Kunjungi Lokasi Syuting Film

Travel Update
Kapan Cuti Bersama Akhir Tahun 2023? Simak Jadwalnya 

Kapan Cuti Bersama Akhir Tahun 2023? Simak Jadwalnya 

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com