Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tanjidor Melintas Zaman

Kompas.com - 23/03/2014, 14:11 WIB

Abah Pitit, mantan pemain tanjidor yang sekarang tergolek tak berdaya karena terserang stroke mengatakan, sampai tahun 2000-an ia masih sering diajak main tanjidor di Cijantung, Parung, dan Depok. ”Kalau di Citeureup sendiri udah kagak ada grup tanjidor. Alat-alatnya dijualin sama yang punya,” tutur Pitit.

Belajar dari pengalaman di atas, Sofyan dan seniman tanjidor lain memilih memperkenalkan tanjidor pada siapa pun yang tertarik meski bukan keluarga. ”Saya melatih banyak anak muda umur 20-an untuk main tanjidor. Sebagian dari mereka pemain band yang suka musik ska. Barangkali ke depannya mereka bisa main tanji-ska.”

Parade tanjidor

Tanjidor bisa dibilang sebagai ”artefak bunyi” yang merupakan bagian dari identitas budaya Betawi. Dalam rangka mengenal lebih dekat identitas kebetawian itu, Bentara Budaya Jakarta menggelar Parade Tanjidor pada Kamis–Jumat (20-21/3/2014) lalu. Pada perhelatan tersebut, pemain tanjidor generasi baru ikut manjak atau unjuk tampil. Sofyan dan kawan-kawan pentas dengan mengusung nama Sanggar Seni Tradisional Yudha Asri. Grup lain yang tampil adalah Tanjidor Tiga Sodara, Tanjidor Pusaka Tiga Sodara, Tanjidor Iramajaya, Sanggar Sinar Betawi, dan Sanggar Betawi Si Pitung.

Jaip dan grup Tanjidor Al Jabar berkolaborasi dengan Sanggar Betawi Si Pitung pimpinan Bachtiar. Mereka memainkan tanji-lenong (jinong) dengan lakon ”Demang Blekok”. Pemain tanji yang paling tua hanya Jaip, sisanya berusia 30-an. Sementara itu, pemain lenongnya terdiri dari para bocah dan remaja yang pandai melucu. Setiap ada adegan tokoh mati di atas panggung, pemeran lain menangis tersedu-sedu sambil berkata, ”Matinye di dalam (kamar ganti) aja ye. Biar enakan rebahnye.”

Irama Jaya yang berasal dari Depok, Jawa Barat, menyajikan tanji-kliningan yang musiknya gabungan antara tanji dan jaipongan Sunda. Lagu yang dimainkan bukan mars atau waltz tapi lagu Sunda, termasuk ”Sorban Palit” yang mengajak orang untuk nandak.

Tanjidor kini pelan-pelan beralih dari tangan generasi tua, ke generasi yang lebih muda. Di balik bunyi alat tiup logam itu tersimpan sejarah yang ikut menjadikan budaya Betawi ada dan dikenal sampai hari ini. Identitas yang akan sangat disayangkan jika hilang tersapu zaman.  (Budi Suwarna)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Hotel Story
Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Travel Update
5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

Jalan Jalan
Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Travel Update
4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

Jalan Jalan
Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Travel Update
5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

Jalan Jalan
Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Travel Update
Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Jalan Jalan
Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Travel Update
Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Travel Tips
Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Travel Update
5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

Travel Tips
Turis China Jatuh ke Jurang Kawah Ijen, Sandiaga: Wisatawan agar Dipandu dan Mengikuti Peraturan

Turis China Jatuh ke Jurang Kawah Ijen, Sandiaga: Wisatawan agar Dipandu dan Mengikuti Peraturan

Travel Update
8 Kesalahan Saat Liburan Berkelompok, Awas Bisa Cekcok

8 Kesalahan Saat Liburan Berkelompok, Awas Bisa Cekcok

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com