Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dubai, Tempat Singgah Sekaligus Tujuan

Kompas.com - 24/03/2014, 11:39 WIB
SEJAK lama Indonesia selalu memosisikan diri sebagai negara di persilangan dunia. Namun, Uni Emirat Arab adalah negara yang mewujudkannya secara nyata sebagai tempat persilangan dunia.

Bandar Udara (Bandara) Internasional Dubai, yang sebetulnya masih kalah dari Bandara Internasional Changi, Singapura, menjadi tempat transit penerbangan penting dunia. Maskapai penerbangan Emirates adalah penghubung penduduk belahan timur dan barat dunia.

”Dua pertiga penduduk dunia bepergian melewati Dubai,” kata Mohammed Essa Al Sheikh, Kepala Kantor Wilayah Asia dan Australia Departemen Pariwisata dan Pemasaran Perdagangan Pemerintah Dubai, Uni Emirat Arab, Senin (17/3/2014) lalu.

Sejumlah wartawan Indonesia diajak Pemerintah Dubai merasakan pariwisata negara Timur Tengah tersebut.

Beberapa tujuan wisata di antaranya sudah terkenal sebagai yang tertinggi atau terbesar di dunia. Katakanlah gedung tertinggi di dunia, Burj Khalifa, atau akuarium akrilik terbesar dunia di Dubai Mal. Dubai Mal sendiri termasuk mal terbesar di dunia selain mal di China. Ada juga Taman Ajaib Dubai, taman bunga terbesar di dunia. Selain itu, wartawan juga diajak menikmati kota tua Dubai, padang pasir, dan pantai di Hotel dan Spa Jumeirah Zabeel Saray.

ARSIP EMIRATES Maskapai Emirates.
Dubai, yang sebelum tahun 1991 didominasi padang pasir, sekarang dipenuhi gedung pencakar langit. Sejumlah proyek pencakar langit juga terlihat sedang dikerjakan. Jalan-jalan mulus, lengkap dengan jaringan kereta api Dubai Metro. Taman- taman dengan bunga-bunga asal Eropa juga terlihat rapi.

Selain tujuan wisata yang seba artifisial dan wah tersebut, tulang punggung pariwisata Dubai adalah maskapai penerbangan Emirates.

Maskapai tersebut sudah melayani rute Jakarta-Dubai selama 22 tahun sejak 10 Agustus 1992. Jika sebelumnya penerbangan transit di Singapura dan Kolombo, Sri Lanka, sejak 2 Oktober 2008 penerbangan Jakarta-Dubai-Jakarta dilakukan tanpa henti. Sejak 2 Maret 2014 penerbangan tanpa henti dilayani tiga kali sehari dengan pesawat Boeing 777 kelas bisnis dan ekonomi. Sebanyak 2.500 kursi tersedia dengan tingkat keterisian kursi 80 persen.

”Indonesia penting bagi kami karena kelas menengah yang terus tumbuh,” ujar Barry Brown, Wakil Presiden Senior Divisi Operasi Komersial Asia Timur dan Australasia Grup Emirates.

Meskipun membangun sejumlah penanda kota wah tingkat dunia, Dubai belum menjadi tujuan wisata teratas dunia. Dalam 20 tujuan wisata terbaik dunia versi National Geographic Traveler edisi Desember 2013, misalnya, tidak ada Dubai di dalamnya. Berada di peringkat pertama adalah hutan hijau beruang besar British Columbia, Kanada. Raja Ampat, Papua Barat, berada di peringkat ke-19.

worldpropertychannel.com Dubai unggul dalam empat kategori sebagai kota favorit orang-orang kaya dunia.
Namun, persoalan pariwisata Indonesia adalah daya saing. Dalam Indeks Daya Saing Perjalanan dan Pariwisata Forum Ekonomi Dunia 2013, Swiss berada di peringkat pertama. Uni Emirat Arab berada di peringkat ke-28, membaik dua peringkat dibandingkan tahun sebelumnya. Indonesia berada di peringkat ke-70, membaik empat peringkat dibandingkan tahun sebelumnya.

Pemerintah masih perlu berupaya meningkatkan kunjungan wisatawan mancanegara dengan memperbaiki infrastruktur. (SUBUR TJAHJONO)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com