Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wisata Kelud Tetap Dibuka, Pengunjung Ramai

Kompas.com - 24/03/2014, 15:06 WIB
KEDIRI, KOMPAS.com - Pemerintah Kabupaten Kediri masih belum merespons imbauan Gubernur Jawa Timur Soekarwo yang meminta wisata Gunung Kelud ditutup. Hingga Sabtu (22/3/2014), Pemkab Kediri masih membuka kawasan wisata itu bagi pengunjung.

Pantauan Surya Online di pintu masuk Desa Sugihwaras, tercatat ratusan pengunjung hendak  menyaksikan kondisi kawasan puncak Gunung Kelud. Diprediksi pengunjung yang datang ke Gunung Kelud bakal membeludak lagi pada hari Minggu (23/3/2014).

Gunawan, salah satu petugas di pintu masuk  menyebutkan, sejauh ini pihaknya masih belum mendapatkan instruksi terkait penutupan tempat wisata Gunung Kelud. "Sampai sekarang belum ada pemberitahuan dari pimpinan, jadi kami tetap buka. Hari ini pengunjungnya jumlahnya kisaran lima ratusan," jelasnya.

Wakil Bupati Kediri, Masykuri saat dikonfirmasi Surya Online terkait imbauan Gubernur Jatim  menjelaskan, sesuai dengan rekomendasi dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), pihaknya hanya membolehkan pengunjung pada zona aman yaitu 3 km dari pusat erupsi.

Status Gunung Kelud yang masih waspada zona amannya 3 km dari puncak. "Pengunjung hanya dibatasi sampai 3 km dari puncak," jelasnya.

Edhi Purwanto, Plt Kabag Humas Pemkab Kediri menjelaskan, pihak pemkab hanya memfasilitasi pengunjung yang datang untuk menyaksikan puncak Gunung Kelud pascaerupsi. "Tugas pemerintah kan memberikan pelayanan kepada masyarakat," katanya.

Selain itu, lanjut Edhi, Pemkab Kediri juga mematuhi hasil rekomendasi dari PVMBG yang melarang masyarakat masuk melebihi zona aman 3 km dari puncak. "Posisi rest area 1 jaraknya sekitar 10 km dari puncak, sedangkan rest area 2 jaraknya masih 4 km dari puncak," jelasnya.

KOMPAS/DEFRI WERDIONO Beberapa wisatawan, Selasa (11/3/2014), melihat kawasan sekitar kawah Gunung Kelud dari jarak sekitar 4 kilometer di jalan utama menuju kawah di Desa Sugihwaras, Ngancar, Kabupaten Kediri, Jawa Timur. Sejak Sabtu pekan lalu, Pemerintah Kabupaten Kediri membuka obyek wisata Kelud meskipun masih dalam radius terbatas 3 kilometer dari kawah.
Pemkab Kediri juga membatasi area terlarang dengan memasang barikade kawat berduri dari jarak 3 km dari puncak. Di lokasi ini juga terpasang papan imbauan larangan masyarakat memasuki zona berbahaya.

"Sebaiknya Gubernur Jatim datang langsung menyaksikan kondisi di lapangan yang sebenarnya," kata Edhi.

Pendapat berbeda dikemukakan Dandim 0809 Kediri, Letkol Inf Heriyadi yang mendukung imbauan Gubernur Jatim untuk sementara menutup wisata Gunung Kelud. "Demi keamanan pengunjung sebaiknya sementara ditutup dahulu. Zona 3 km dari puncak harus steril dari pengunjung," jelasnya.

Letkol Inf Heriyadi juga memimpin tim ekspedisi untuk mendaki di kawasan puncak Gunung Kelud. Dari hasil pengamatannya kondisi di puncak mengalami kerusakan sangat parah. "Jalan menuju ke puncak rusak parah, terputus 2 km. Jembatannya juga jebol, cuaca masih tidak stabil dan anginnya sangat kencang," ungkapnya.

Pantauan Surya Online, meski ada papan larangan, masih banyak pengunjung yang nekat mendaki hingga mendekati kawah. Warga yang nekat mendekat untuk melihat dari jarak dekat kondisi puncak Gunung Kelud pascaerupsi.

Para pendaki ini melalui jalur tikus dengan mengendarai sepeda motor memutar ke kawasan puncak.  Jalur ini biasa dilalui komunitas trail yang biasa melakukan wisata petualangan ke puncak Gunung Kelud.

Diberitakan sebelumnya, Gubernur Jatim Soekarwo telah menelepon Bupati Kediri Haryanti Sutrisno yang meminta wisata Kelud ditutup. Imbauan gubernur mengacu saran dari Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM, Surono yang meminta demi keselamatan masyarakat supaya wisata Gunung Kelud ditutup. (Surya Online)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com