Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 25/03/2014, 08:16 WIB
Ni Luh Made Pertiwi F

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pariwisata Jepang tengah berusaha untuk mengembangkan infrastruktur pariwisata yang ramah bagi wisatawan Muslim.

Menurut Dirjen Pemasaran Pariwisata Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Esty Reko Astuti, mayoritas orang Indonesia adalah Muslim.

"Pariwisata Jepang bisa dikembangkan menjadi destinasi wisata yang ramah untuk wisatawan Muslim. Sehingga memudahkan wisatawan Indonesia untuk mencari makanan halal dan tempat ibadah," tuturnya saat peresmian Japan National Tourism Organization (JNTO) Jakarta Office, Jakarta, Senin (24/3/2014).

Sementara itu, President JNTO Ryoichi Matsuyama saat konferensi pers pada kesempatan yang sama, mengakui bahwa negaranya masih di tahap mengembangkan pariwisata yang ramah untuk wisatawan Muslim.

Seperti contoh, ada bandara di Jepang yang sudah menyediakan mushala namun sempit. Ia mengaku pihaknya telah mencoba memberikan panduan pariwisata ramah wisatawan Muslim untuk bandara-bandara dan tempat belanja.

"Jepang memang belum bisa mengakomodir semua kebutuhan wisatawan Muslim. Kita masih di tahap belajar," katanya.

Sementara itu, Executive Director Jakarta Office JNTO Katsuhisa Ishizaki menuturkan bahwa pihaknya sudah membuat buku panduan wisata untuk turis Muslim. Rencananya, buku panduan ini akan diluncurkan dalam Bahasa Indonesia dan disesuaikan dengan kebutuhan turis asal Indonesia.

"Seperti di Tokyo dan Kyoto itu sudah ada daftar restoran yang bisa menampung kebutuhan turis Muslim," ungkap Ishizaki.

Ke depan, pihaknya akan terus mengedukasi para pelaku pariwisata di Jepang, mulai dari bandara, restoran, biro perjalan wisata, hingga tempat obyek wisata, untuk lebih menyediakan fasilitas yang bisa mengakomodir kebutuhan wisatawan Muslim.

"Kami memang melihat mayoritas orang Indonesia adalah Muslim. Sehingga Jepang akan terus meningkatkan infrastruktur yang ramah bagi wisatawan Muslim," ungkap Matsuyama.

Pihaknya berharap dengan cara ini, akan semakin banyak wisatawan Indonesia yang datang ke Jepang. Saat ini, wisatawan asal Asia Tenggara yang datang ke Jepang masih didominasi wisatawan asal Thailand, Malaysia, dan Singapura.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

BCA Tiket.com Travel Fair 2023, Ada Cashback hingga Rp 2 Juta

BCA Tiket.com Travel Fair 2023, Ada Cashback hingga Rp 2 Juta

Travel Update
Berburu Sunset di Rawa Pening Sembari Susur Sungai Naik Jip

Berburu Sunset di Rawa Pening Sembari Susur Sungai Naik Jip

Jalan Jalan
Promo Tiket Pesawat Vietjet Mulai Rp 0, Bisa Rayakan Festival Mooncake di Vietnam

Promo Tiket Pesawat Vietjet Mulai Rp 0, Bisa Rayakan Festival Mooncake di Vietnam

Travel Update
Patung Merlion di Singapura Akan Ditutup sampai Desember 2023

Patung Merlion di Singapura Akan Ditutup sampai Desember 2023

Travel Update
Jadwal MotoGP Mandalika 2023, Kurang dari Sebulan Lagi

Jadwal MotoGP Mandalika 2023, Kurang dari Sebulan Lagi

Travel Update
Rute ke Pantai Senggigi, Susuri Pesisir Barat Pulau Lombok

Rute ke Pantai Senggigi, Susuri Pesisir Barat Pulau Lombok

Travel Tips
Bikin Paspor Elektronik Kini Bisa di 102 Kantor Imigrasi Seluruh Indonesia

Bikin Paspor Elektronik Kini Bisa di 102 Kantor Imigrasi Seluruh Indonesia

Travel Update
Gunung Bromo Buka Lagi, Wisatawan Dilarang Injak Padang Sabana

Gunung Bromo Buka Lagi, Wisatawan Dilarang Injak Padang Sabana

Travel Update
Alasan Tak Ada Pasar Malam Sekaten Yogya, Dulu Strategi Penjajah Pecah Fokus Masyarakat

Alasan Tak Ada Pasar Malam Sekaten Yogya, Dulu Strategi Penjajah Pecah Fokus Masyarakat

Travel Update
Vredeburg Fair ke-9, Ada Agenda Sepedaan ke Museum hingga Konser Soegi Bornean

Vredeburg Fair ke-9, Ada Agenda Sepedaan ke Museum hingga Konser Soegi Bornean

Travel Update
Sepekan Setelah Diguncang Gempa, Maroko Mulai Didatangi Turis

Sepekan Setelah Diguncang Gempa, Maroko Mulai Didatangi Turis

Travel Update
5 Aktivitas yang Memicu Kebakaran di Gunung, Jangan Dilakukan

5 Aktivitas yang Memicu Kebakaran di Gunung, Jangan Dilakukan

Travel Tips
Pemulihan Pariwisata Global Sudah Capai 84 Persen

Pemulihan Pariwisata Global Sudah Capai 84 Persen

Travel Update
5 Tips Berkunjung ke Flona 2023 di Lapangan Banteng, Datang Sore Hari

5 Tips Berkunjung ke Flona 2023 di Lapangan Banteng, Datang Sore Hari

Travel Tips
7 Spot Foto di Pameran Flona 2023, Hasilnya Instagramable

7 Spot Foto di Pameran Flona 2023, Hasilnya Instagramable

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com