”Waktu kecil, saya ingat di atas atap bak penampung yang lama itu keluar air juga yang sangat deras,” kata Itih (42), pedagang makanan ringan di kawasan wisata itu.
Di kawasan Paniis Singkup tersebut juga ada bumi perkemahan seluas sekitar 2 hektar. Bumi perkemahan itu berada pada dataran yang lebih tinggi. Anak sekolah dari tingkat SD hingga SMA sering berkemah di bumi perkemahan Paniis Singkup. Daya tampungnya mencapai 1.000 siswa. Namun, fasilitas perkemahan perlu ditingkatkan.
”Belum ada tenda yang disediakan pengelola,” ujar Nana.
Ditingkatkan
Rani Fitriani, Kepala Bagian Operasional dan Pengembangan Usaha PDAU Kuningan, mengatakan, Paniis Singkup merupakan salah satu tempat wisata yang diprioritaskan untuk ditingkatkan daya dukungnya. ”Promosi juga masih kurang. Dalam waktu dekat, kami ingin menambah barak untuk kemah anak-anak sekolah,” kata dia.
Pada musim liburan dan Lebaran, kawasan wisata ini paling banyak dikunjungi 200 orang. Jumlah kunjungan ini sebenarnya bisa ditingkatkan lagi mengingat potensi yang dimiliki kawasan ini.
”Daya tarik utamanya ialah pada Sungai Cipaniis. Itu hal yang sedang kami pikirkan, misalnya dengan menambahi fasilitas penunjang wisata air. Penataan kawasan perlu dilakukan, yakni merapikan jalur pejalan kaki dan warung-warung di sana. Harapannya, daerah itu lebih bersih dan tertata. Kami juga memikirkan untuk membangun tempat bermain anak-anak,” tutur Rani.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kuningan Teddy Suminar bahkan sedang membuat konsep pariwisata Pasawahan terpadu dengan konsep ziarah dan sejarah. Ini karena di wilayah Kecamatan Pasawahan dan sekitarnya terdapat beberapa obyek wisata yang bisa dikelola dalam satu tema besar, antara lain wisata air Telaga Remis dan wisata prasejarah (megalitik) di Cibuntu.
”Usulan itu masih dibahas di tingkat provinsi. Selain wisata alam, kami juga akan mengemas agrowisata, yakni dengan menampilkan kebun-kebun buah milik warga. Di Pasawahan banyak kebun salak warga yang bisa dikemas menjadi kawasan agrowisata,” ujar Teddy. (RINI KUSTIASIH)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.