Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kesultanan Cirebon Gandeng STP Bandung

Kompas.com - 28/03/2014, 15:10 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Kesultanan Cirebon menggandeng Sekolah Tinggi Pariwisata (STP) Bandung untuk bekerja sama mengembangkan pariwisata di wilayah Cirebon dan sekitarnya.

Nota kesepahaman ditandatangani oleh Sultan Cirebon Gusti Sultan Sepuh XIV Pangeran Raja Adipati Arief Natadiningrat dan Kepala STP Bandung Anang Sutono serta disaksikan Sekretaris Jenderal Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Ukus Kuswara di Jakarta, Kamis (28/3/2014).

"Dengan kerja sama ini diharapkan ada pihak yang membantu Cirebon dalam mengelola obyek wisata di wilayah kami dengan baik dan sesuai dengan kaidah kepariwisataan," kata Sultan Cirebon.

Sultan Cirebon berharap Cirebon menjadi tujuan wisata yang diminati oleh wisatawan, bersih, ramah-tamah, dan selalu dikenang.

Sayangnya, Sultan mengakui masyarakat di Cirebon belum memiliki kesadaran wisata yang tinggi. "Buang puntung rokok saja masih sembarangan, ini hal kecil tapi sangat mengganggu," katanya.

KOMPAS.com / FITRI PRAWITASARI Kereta Singabarong di Keraton Kasepuhan, Cirebon
Padahal Cirebon sangat kaya dengan obyek wisata budaya dan sejarah seperti Keraton Kasepuhan, Kanoman, Goa Sunyaragi, hingga Makam Sunan Gunung Jati.

Sementara itu Kepala STP Bandung Anang Sutono mengatakan pihaknya telah mengidentifikasi dan memetakan persoalan pariwisata di Cirebon. "Pada prinsipnya STP Bandung akan membantu pengembangan pariwisata Cirebon. Kami memiliki sumber daya manusia yang bisa membantu peningkatan pariwisata Cirebon," katanya.

STP Bandung memiliki 14 program studi yang masing-masing karakter bidang bisa diimplementasikan di Cirebon.

Anang mencontohkan bidang kuliner, ada program studi terkait hal itu sehingga bisa direalisasikan kerja sama misalnya membangun destinasi kuliner di Cirebon. "Kita siap untuk mendorong pariwisata Cirebon menggeliat," katanya.

Sekjen Kemenparekraf Ukus Kuswara mengatakan potensi pariwisata Cirebon sebenarnya luar biasa.

KOMPAS/PINGKAN ELITA DUNDU Nasi Jamblang
Ukus mencontohkan budaya Keraton Cirebon bisa dijadikan ikon terutama dari sisi sumber daya manusia di dalamnya. "Kita lihat bagaimana Keraton Cirebon membangun insan kreatif dan insan sadar wisata di dalamnya, ada juga budaya minum teh, minum kopi, semua ini bisa dijadikan ikon tersendiri," katanya.

Kemenparekraf mendorong kerja sama itu terus dilanjutkan sebagai salah satu upaya pengembangan sektor pariwisata yang menyejahterakan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Antara
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com