Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 01/04/2014, 08:17 WIB
|
EditorI Made Asdhiana

JAKARTA, KOMPAS.com - Sesuai namanya, kopi kocok adalah kopi yang dibuat dengan cara dikocok di alat pengocok atau biasa disebut shaker. Kopinya adalah kopi toraja yang disajikan dengan metode air dingin atau cold brew.

Penampilan kopi kocok ini menarik karena di atas adalah busa yang cukup tebal memenuhi gelas. Tak lama busanya akan mengempis. Rasa dinginnya menyegarkan. Kopinya bertekstur ringan dengan rasa pahitnya juga tidak terlalu menggigit di lidah karena sudah dicampur dengan gula cair atau biasa disebut simple syrup. Cocok untuk penggemar kopi ringan dan dinikmati sambil bersantai. Apalagi kalau hari lagi panas, minum kopi dingin dijamin akan menurunkan suhu kepala yang beruap yang tersengat sinar matahari.

Kopi kocok bisa ada 2 pilihan lainnya yaitu kopi kocok Float dan kopi kocok Rum. Jangan khawatir, rum-nya bukan minuman rum alkohol, melainkan rum sirup. Kompas.com berkesempatan menyicipi kopi kocok Float. Setelah menunggu sejenak, Float atau es krim rasa vanila akan mencair dan bercampur dengan sendirinya. Rasa kopinya akan semakin ringan bercampur dengan aroma Vanila. Teksturnya juga lebih mengental.

KOMPAS.COM/FIRA ABDURACHMAN Keunikan Irish Creme Brulle adalah taburan gula di atasnya dibakar.

Minuman campuran kopi lainnya yang banyak dicari pelanggan adalah Irish Creme Brulle. Ini adalah campuran sirup Irish, kopi, dan susu yang dipanaskan dengan cara di-steam. Bisa disajikan panas atau dingin tergantung selera. Teksturnya kental.

Yang menarik adalah di atas Irish Creme Brulle ini ditaburi gula yang kemudian dibakar dengan api hingga gulanya menjadi seperti karamel. Aroma kopinya tidak terlalu tercium keras karena tertutup oleh harum gula cair panas. Saat diseruput, campuran karamel panasnya sangat kuat sambil sesekali butiran gula pasirnya menempel di pinggir bibir. Rasa manis khas karamel mengawali rasanya. Terakhir pahit kopinya menghampiri diujung tenggorokan.

Kopi hitam yang direkomendasikan di Saudagar Kopi adalah kopi toraja. Aromanya harum biji kopi yang matang. Kopi Toraja di Saudagar Kopi ini berjenis Arabika tanpa campuran Robusta. Kopi ini berasal dari Toraja Sapan yaitu suatu daerah di Tanah Toraja, Sulawesi.

KOMPAS.COM/FIRA ABDURACHMAN Kopi Toraja bagi pecinta kopi di Saudagar Kopi.

Rasa kopi Toraja bukan yang pahit. Rasa asamnya lembut dan menyegarkan. Mata pun langsung melek pada tegukan pertama. Tidak salah kalau dikatakan seperti menggigit buah yang segar. Bukan asam yang tajam seperti asam pahit. Rasa sepat kopinya akan terus tinggal di mulut sampai waktu yang cukup lama. Kopi toraja memang sengaja tercipta untuk pecinta kopi yang sesungguhnya.

Bila ingin bersantai, Saudagar Kopi menyediakan makanan ringan seperti pisang tempura dan roti bakar berbagai isi sesuai pesanan. Harga makanan ringannya termasuk yang bersahabat dengan kantong, kisaran antara Rp 15.000 - Rp 20.000. Makanan berat seperti nasi ayam atau bakmi harganya antara Rp 19.000 - Rp 29.000.

Saudagar Kopi terletak di Jalan Sabang, Jakarta Pusat. Pemiliknya adalah Deviana Arifin yang besar di Kota Parahiyangan, Bandung. Tidak berlagak seperti bos, mojang cantik ini melayani langsung para pelanggan yang datang. Didasari kecintaannya kepada kopi, Devi dengan tangannya sendiri meracik kopi.

KOMPAS.COM/FIRA ABDURACHMAN Kopi kocok yang disajikan dingin.

"Ini memang passion (minat) saya yaitu kopi. Setiap langkah meracik kopi adalah hal yang penting dan sensitif. Jadi harus bisa memastikan bahwa mulai proses pemetikan sampai penyajian dipegang oleh tangan yang tepat," ujar Devi.

Devi mengungkapkan dirinya lebih memilih membuka kafe kopi di Jakarta karena di ibu kota pangsa pasar penggemar kopi lebih terbuka lebar. "Orang Jakarta minum kopi sudah menjadi life style (gaya hidup). Misalnya menunggu macet biasanya sampil ngopi," katanya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

INDOFEST 2023 Dikunjungi Lebih dari 48.000 Orang, Lampaui Target Awal

INDOFEST 2023 Dikunjungi Lebih dari 48.000 Orang, Lampaui Target Awal

Travel Update
Sejarah Idul Adha, Mengapa Disebut Lebaran Haji dan Kurban?

Sejarah Idul Adha, Mengapa Disebut Lebaran Haji dan Kurban?

Jalan Jalan
Bali Terbitkan Aturan Baru untuk Turis Asing, Cegah Pelanggaran Terulang

Bali Terbitkan Aturan Baru untuk Turis Asing, Cegah Pelanggaran Terulang

Travel Update
5 Tips Diving di Desa Wisata Welora, Perhatikan Bulan Terbaik

5 Tips Diving di Desa Wisata Welora, Perhatikan Bulan Terbaik

Travel Tips
Bukit Porong Labuan Bajo Kembangkan Wisata Tematik, Ada Tarian Adat hingga Falsafah Berkebun

Bukit Porong Labuan Bajo Kembangkan Wisata Tematik, Ada Tarian Adat hingga Falsafah Berkebun

Travel Update
Padukuhan di Tepi DIY Ini Berada di Dasar Lembah Bengawan Solo Purba

Padukuhan di Tepi DIY Ini Berada di Dasar Lembah Bengawan Solo Purba

Jalan Jalan
Desa Wisata Welora di Maluku Barat Daya, Punya Spot Selam Keren yang Digemari Turis Asing

Desa Wisata Welora di Maluku Barat Daya, Punya Spot Selam Keren yang Digemari Turis Asing

Jalan Jalan
Larangan Mendaki Gunung di Bali, Menparekraf: Sedang Diklarifikasi

Larangan Mendaki Gunung di Bali, Menparekraf: Sedang Diklarifikasi

Travel Update
6 Tempat Beli Oleh-oleh Haji dan Umrah di Jakarta 

6 Tempat Beli Oleh-oleh Haji dan Umrah di Jakarta 

Jalan Jalan
Mengapa Air Berkah untuk Waisak Diambil di Umbul Jumprit?

Mengapa Air Berkah untuk Waisak Diambil di Umbul Jumprit?

Jalan Jalan
Larangan Mendaki Gunung di Bali Akan Dibuat Jadi Perda

Larangan Mendaki Gunung di Bali Akan Dibuat Jadi Perda

Travel Update
Api Dharma untuk Waisak Diambil dari Mrapen di Jawa Tengah, Kenapa?

Api Dharma untuk Waisak Diambil dari Mrapen di Jawa Tengah, Kenapa?

Jalan Jalan
Jumlah Kedatangan Wisatawan Muslim Diprediksi Capai 230 Juta pada 2028

Jumlah Kedatangan Wisatawan Muslim Diprediksi Capai 230 Juta pada 2028

Travel Update
36.000 Wisatawan Kunjungi Banyuwangi Selama Libur Waisak 2023

36.000 Wisatawan Kunjungi Banyuwangi Selama Libur Waisak 2023

Travel Update
Nonton Indonesia Vs Argentina di GBK Bisa Naik MRT, Ini Caranya

Nonton Indonesia Vs Argentina di GBK Bisa Naik MRT, Ini Caranya

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+