Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Panduan Menyantap Ramen

Kompas.com - 02/04/2014, 16:23 WIB
Ni Luh Made Pertiwi F

Penulis

KOMPAS.com - Anda penggemar ramen? Makanan khas Jepang ini terdiri dari sup kuah, mi, dan aneka isian. Di Indonesia, sudah semakin banyak warung dan restoran ramen, terutama Jakarta dan Bandung.

Nah, simak kiat berikut dari Chef Hideki Chomei tentang ramen. Terutama jika Anda berencana makan ramen langsung di negara asalnya, Jepang. Chef Hideki Chomei sendiri asli orang Jepang dan saat ini menjadi koki di restoran Nishimura Hotel Shangri-La Jakarta.

Menurut Chef Hideki enak tidak enaknya ramen terletak di kuah kaldunya. Penilaian kedua terletak di minya. Untuk kuah kaldu sendiri, ada tiga jenis yaitu ikan, ayam, babi.

"Tiap kota di Jepang beda-beda sup andalannya. Ada favoritnya. Misalnya ada yang pakai kaldu ikan. Dan biasanya tidak dicampur. Kalau kaldu ayam bisa saja dicampur kaldu babi, karena cocok rasanya. Tapi kalau kaldu ikan sudah pasti tidak dicampur kaldu ayam atau kaldu babi," jelas Chef Hideki.

Biasanya, lanjut Chef Hideki, kuah kaldu ikan akan diperkuat rasanya dengan rumput laut. Sementara kaldu ayam banyak pula warung yang menjualnya polos, tanpa campuran kaldu babi.

Untuk mi sangat beragam jenisnya. Sekali lagi, penggunaan mi tergantung dari andalan masing-masing restoran. Ada beragam jenis mi, mulai dari ukuran dan bentuk yang berbeda, yaitu bentuk besar atau kecil, keriting atau lurus. Mi lainnya adalah mi dengan telur dan mi tanpa telur.

"Kuah mana campur mi yang mana ini tergantung asalnya, kota di mana dan warung di mana. Beda-beda. Yang pasti, mi dan supnya harus cocok," kata Chef Hideki.

Sementara untuk isian atau topping bisa bermacam-macam, mulai dari aneka sayuran seperti daun bawang, jamur, bayam, sampai rumput laut. Lalu telur setengah matang dan aneka daging cacahan.

Kuah kaldu atau supnya ada pula yang hadir dalam berbagai rasa. Ini merupakan sup yang sudah diberi tambahan bumbu. Sekali lagi, menurut Chef Hideki, hal ini pun tergantung daerah asal ramen tersebut.

Tambahan bumbu untuk sup biasanya ada tiga yaitu shio atau dibumbui dengan garam, shoyu atau kecap Jepang yang asin, dan miso atau bumbu khas Jepang dari kacang kedelai. Umumnya, kaldu ikan cocoknya dibumbui dengan shoyu. Sementara kaldu ayam cocoknya shio.

"Kalau miso cocoknya dengan ayam dan tonkotsu (kuah kaldu babi)," tutur Chef Hideki.

Ramen jenis lainnya juga ada yang menggunakan kuah kaldu sapi. Namun ada pula yang kaldunya dibuat dari berbagai campuran bahan. Kuah kaldu pun dibedakan pula dari kepekatan kaldunya. Satu hal yang pasti, terkenalnya suatu kedai ramen sangat ditentukan oleh kuah kaldunya.

"Makanya kalau makan ramen, makanya harus dislurup sampai bunyi. Jadi mi masuk sama kuahnya," kata Chef Hideki.

Hal lainnya kenapa makan ramen harus sampai berbunyi terutama saat memasukan mi dengan cara diseluruput adalah sebagai bentuk penghormatan pada koki yang membuatnya. Jika berbunyi, tanda ramen tersebut enak.

Chef Hideki menyarankan pertama kali makan ramen, pilihlah menu basic (dasar) yang biasanya tersedia di daftar menu ramen. Menu dasar ini berisi kaldu polos dan mi, serta isian berupa daun bawang, rumput laut, dan telur setengah matang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Hotel Story
Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Travel Update
5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

Jalan Jalan
Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Travel Update
4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

Jalan Jalan
Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Travel Update
5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

Jalan Jalan
Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Travel Update
Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Jalan Jalan
Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Travel Update
Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Travel Tips
Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Travel Update
5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com