Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kintamani Tetap Jadi Obyek Wisata Andalan

Kompas.com - 07/04/2014, 10:39 WIB

Dengan pengakuan itu, Gunung Batur menjadi taman bumi berkelas dunia dan memiliki geologi bertaraf internasional. Penetapan Gunung Batur tersebut melalui penilaian dan riset yang dilakukan oleh UNESCO. Salah satu syaratnya adalah harus memiliki fenomena kelas dunia, punya keunggulan dengan tempat lain dan yang jelas ada integrasi dari unsur hayatinya.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Bali Putu Astawa mengatakan, sejumlah danau yang menjadi tempat penampungan air bersih dan irigasi di Pulau Dewata perlu ada usaha pengerukan agar tidak terjadi pendangkalan dan luapan air pada saat musim hujan.

Luapan air Danau Batur misalnya yang terjadi pada musim hujan sempat merendam daerah pemukiman penduduk dalam lahan pertanian di sekitarnya sehingga perlu segera dilakukan pengerukan, sebagai akibat terjadi pendangkalan sejak lama.

Oleh sebab itu pengerukan sejumlah danau, selain Danau Batur juga Danau Tamblingan di Buleleng serta Danau Beratan dan Danau Buyan di Kabupaten Tabanan. Keempat danau di Bali itu menjadi penampungan dan penyuplai air untuk daerah Bali, baik untuk air minum maupun untuk pengairan irigasi pertanian.

Sumber-sumber air bersih atau mata air yang ada semakin berkurang, akibat adanya penebangan kayu di daerah hulu, maupun di hutan-hutan yang ada. Sehingga banyak sungai kondisinya mengering dan cukup mengkhawatirkan.

Pada sisi lain jumlah penduduk Bali bertambah terus kini mencapai empat juta jiwa lebih yang memerlukan adanya persediaan air minum bersih, yang volumenya bertambah terus sejalan laju pertumbuan penduduk.

Oleh sebab itu perlu adanya usaha-usaha selain melakukan pengerukan danau yang sudah dangkal, juga penanaman penghijauan termasuk tanaman hutan bambu di daerah pegunungan, karena tanaman bambu banyak menyimpan air.

Trunyan

Putu Astawa mengingatkan, khusus luapan air Danau Batur, terutama pada musim hujan yang berlangsung cukup lama perlu segera penanganan secara tuntas, agar tidak mengganggu dunia perpelancongan ke Desa Trunyan yang ada di balik Danau Batur.

Wisatawan dalam dan luar negeri sangat tertarik untuk bisa berkunjung ke Desa kuno tersebut melalui penyeberangan dari Desa Kedisan ke Trunyan, menggunakan perahu atau boat, untuk bisa menyaksikan adat istiadat masyarakat setempat.

Hal yang lebih menarik lagi, turis bisa menyaksikan mayat penduduk setempat yang ditaruh begitu saja di atas tanah tanpa dikubur, di bawah pohon kayu menyan yang besar, tetapi tidak mengeluarkan bau seperti mayat manusia umumnya.

Untuk tidak menganggu dunia perpelancongan ke Desa Trunyan, di kawasan Kintamani tersebut, maka perlu segera dilakukan pengerukan atas pendangkalan Danau Batur, sehingga mampu juga meringankan beban masyarakat dan petani setempat.

Sesuai catatan Dinas pariwisata setempat jumlah kunjungan turis mancanegara ke Desa Trunyan sejak terjadinya bencana alam tanah longsor yang mengakibatkan pendangkalan tersebut berkurang dari 1.600 orang selama bulan Januari 2014 menjadi hanya 1.196 orang pada Februari 2014.

Desa Trunyan, salah satu desa tua di Bali mewarisi adat dan tradisi leluhur diwarnai corak kehidupan yang khas dan memiliki segudang keunikan. Keunikan tersebut antara lain sistem penguburan mayat, dengan cara meletakkan jenazah begitu saja di areal pekuburan yang berlokasi di tepi tebing danau Batur, jaraknya cukup jauh dari pemukiman masyarakat setempat.

Sistem penguburan yang diterapkan masyarakat Trunyan secara turun temurun itu, berbeda dengan cara penguburan umat Hindu lainnya di Bali dalam menangani proses upacara kematian.

Jenazah tidak dikebumikan tetapi diletakkan begitu saja di atas tanah di areal kuburan dengan dikelilingi atau dibatasi "ancak saji" (pagar bambu). Anehnya jenazah itu tidak menimbulkan bau amis.

Masyarakat setempat percaya jenazah yang tidak berbau amis itu karena berada di bawah pohon kemenyan, sebuah pohon besar yang mengeluarkan bau harum mampu menetralkan bau yang kurang sedap itu. (I Ketut Sutika)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Sumber Antara
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Jalan Jalan
 7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

Jalan Jalan
5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

Travel Tips
Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Travel Update
Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Hotel Story
Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Travel Update
5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

Jalan Jalan
Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Travel Update
4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

Jalan Jalan
Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Travel Update
5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

Jalan Jalan
Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com