Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kota Palangkaraya Tak Punya Wisata Unggulan

Kompas.com - 13/04/2014, 10:34 WIB
PALANGKARAYA, KOMPAS — Meskipun punya potensi wisata alam dan sejarah cukup besar, Kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah, tidak punya tujuan wisata unggulan. Sebab, setiap sektor belum terintegrasi dan sejumlah perajin kerajinan khas Palangkaraya sulit memasarkan produk.

”Pariwisata di Palangkaraya bisa dikatakan tidak berkembang karena belum memiliki destinasi wisata unggulan,” kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Palangkaraya, Afendie, Jumat (11/4/2014).

Untuk itu, Afendie mengatakan, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata mempersiapkan Desa Wisata Sei Gohong dan kawasan Plamboyan Kahayan River Front Pariwisata.

”Saya baru dilantik jadi kepala dinas tanggal 22 Januari lalu dan belum sempat meninjau lokasi-lokasi wisata secara langsung. Kini, perencanaan masih disiapkan dan pada 2015 diharapkan sudah dapat terealisasi,” kata dia.

Menurut Afendie, Desa Wisata Sei Gohong yang memiliki Huma Hai atau rumah besar dan rumah tradisional bersejarah berpotensi jadi daya tarik wisatawan asing. Lokasi desa wisata berada sekitar 32 kilometer arah barat Palangkaraya.

”Adapun di kawasan Plamboyan Kahayan River Front akan dibangun panggung terbuka untuk pertunjukan kesenian tradisional Dayak, pusat penjualan cendera mata kerajinan khas Kalteng, dan wisata kuliner, misalnya masakan umbut dan kalakei,” kata Afendie.

Dari pantauan di kawasan Plamboyan, sejumlah lampu penerangan dan trotoar dibangun dengan rapi. Sebuah dermaga dan rumah apung juga tersedia. Namun, jalan menuju lokasi masih tanah bercampur pasir dan sampah plastik berserakan.

Sementara itu, tempat wisata yang bisa dikembangkan lagi di Palangkaraya di antaranya Tugu Peringatan Provinsi Kalteng atau Tugu Soekarno, yang berada sekitar 300 meter dari kawasan Plamboyan.

KOMPAS/YUNIADHI AGUNG Rumah tradisional Dayak atau betang.
Di kompleks tugu itu terdapat dermaga kapal wisata susur sungai. ”Karena sepi, tidak setiap hari kapal susur sungai ini melayani pengunjung. Kapal akan berangkat jika ada 20-30 penumpang,” kata Vita, petugas di dermaga kapal wisata.

Adapun sekitar 100 meter dari tugu, tepatnya di Jalan Jenderal Sudirman, terdapat Rumah Tjilik Riwut, tempat tinggal pahlawan nasional Tjilik Riwut, yang dijadikan galeri dan restoran. Di seberangnya terdapat Rumah Betang Mandala Wisata.

Kilat Kasanang, salah satu pemilik usaha kaus motif Dayak, mengatakan, penjualan kausnya sebulan tidak lebih dari 300 buah. ”Pariwisata sepi, saya tak berani cetak kaus lebih banyak karena tidak akan terjual,” kata Kilat.

Wali Kota Palangkaraya Riban Satia mengatakan, Kota Palangkaraya memang belum punya destinasi wisata. Karena itu, ia ingin mengembangkannya. (DKA)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com