Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 19/04/2014, 11:14 WIB

Di sisi ini juga terdapat panggung arena pertunjukan lumba-lumba. Tiket masuknya Rp 25.000 per orang. Pentas lumba-lumba berlangsung empat kali mulai pukul 09.00 hingga pukul 15.00. Durasi pertunjukan hanya satu jam di arena yang mampu menampung sekitar 800 pengunjung.

Wiratmo menerangkan, anak-anak paling suka menyaksikan atraksi lumba-lumba. Ada empat lumba-lumba hasil penangkaran yang pandai melakukan beragam atraksi, seperti bermain bola basket, berhitung, ataupun berinteraksi dengan pengunjung.

Salah satu keunggulan lumba-lumba ini tiada lain tersedianya wahana terapi lumba-lumba yang akhir-akhir ini diminati banyak pengunjung. Mereka yang tertarik terapi terutama pengunjung yang mengidap penyakit tertentu, seperti stroke, alergi, atau terapi bagi anak-anak yang berkebutuhan khusus.

Seperti diceritakan Feisal, adiknya pernah ikut terapi lumba-lumba didampingi para petugas terapis. Peserta akan diajak berenang bersama dua lumba-lumba di kolam khusus. Lumba-lumba itu juga menggosok-gosok punggung, salah satu sesi yang bisa dipilih peserta terapi.

Tak jarang pengunjung terapi khusus juga menginap di Pantai Cahaya. Tersedia penginapan yang terdiri atas kamar-kamar yang jendelanya menghadap ke laut.

Menurut Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Kendal, Agus Rivai, wisata Pantai Cahaya memang salah satu andalan obyek wisata unggulan di pantura. Pemkab Kendal juga mengembangkan Pantai Sendang Sikucing yang berlokasi tidak jauh dari Pantai Cahaya. Sepanjang 2013, jumlah pengunjung lumayan, mencapai hampir 200.000 wisatawan. (Winarto Herusansono)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Diplomasi Aroma Bisa Jadi Daya Tarik Wisata Indonesia

Diplomasi Aroma Bisa Jadi Daya Tarik Wisata Indonesia

Travel Update
Merbabu Park Semarang: Harga Tiket, Jam Buka, dan Daya Tarik 

Merbabu Park Semarang: Harga Tiket, Jam Buka, dan Daya Tarik 

Jalan Jalan
Lonjakan Penumpang di Bandara Soekarno-Hatta Diprediksi pada 22 Desember

Lonjakan Penumpang di Bandara Soekarno-Hatta Diprediksi pada 22 Desember

Travel Update
Hindari Mandi Air Hangat Setelah Naik Pesawat, Ini Alasannya 

Hindari Mandi Air Hangat Setelah Naik Pesawat, Ini Alasannya 

Travel Tips
Pura Mangkunegaran Prediksi Lonjakan Pengunjung Saat Libur Akhir Tahun

Pura Mangkunegaran Prediksi Lonjakan Pengunjung Saat Libur Akhir Tahun

Travel Update
Makna Desain Pelabuhan Sanur, Punya Filosofi Masyarakat Pesisir

Makna Desain Pelabuhan Sanur, Punya Filosofi Masyarakat Pesisir

Jalan Jalan
Harga Tiket Konser di Indonesia Mahal, Ini Salah Satu Penyebabnya

Harga Tiket Konser di Indonesia Mahal, Ini Salah Satu Penyebabnya

Travel Update
Pemerintah Cabut Kamerun dari Subyek Calling Visa Indonesia, Apa Itu?

Pemerintah Cabut Kamerun dari Subyek Calling Visa Indonesia, Apa Itu?

Travel Update
DAOP 7 Madiun Siapkan Tambahan Kereta untuk 5 Rute Favorit

DAOP 7 Madiun Siapkan Tambahan Kereta untuk 5 Rute Favorit

Travel Update
Itinerary 2 Hari 1 Malam Wisata Sleman buat Liburan Akhir Tahun 

Itinerary 2 Hari 1 Malam Wisata Sleman buat Liburan Akhir Tahun 

Itinerary
Masa Kampanye Tak Berpengaruh pada Reservasi Hotel di DIY

Masa Kampanye Tak Berpengaruh pada Reservasi Hotel di DIY

Travel Update
Nongkrong di Love on Top PIM 3, Gratis Nikmati Pemandangan Jakarta

Nongkrong di Love on Top PIM 3, Gratis Nikmati Pemandangan Jakarta

Jalan Jalan
Indahnya Sunset Pantai Paku Mandeh di Sumbar, Hamparan Pasir Putih dan Air Jernih

Indahnya Sunset Pantai Paku Mandeh di Sumbar, Hamparan Pasir Putih dan Air Jernih

Jalan Jalan
BERITA FOTO: Pesona Gili Trawangan, Keindahan Sunset hingga Dunia Bawah Air

BERITA FOTO: Pesona Gili Trawangan, Keindahan Sunset hingga Dunia Bawah Air

Hotel Story
Investasi Hijau dan Berkelanjutan Jadi Tren Pariwisata Tahun 2024

Investasi Hijau dan Berkelanjutan Jadi Tren Pariwisata Tahun 2024

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com