Tidak pasti asal nama Coban Glothak. Namun, menurut warga sekitar, glothak diambil dari kata gemelothak, yaitu suara jatuh dengan keras. Tingginya air terjun yang diperkirakan hingga 200 meter, menurut keyakinan warga, menyebabkan suara jatuhnya air tak lagi gemercik, namun gemelothak.
Di Coban Glothak ini, pengunjung rata-rata anak muda yang sengaja ingin bertualang atau orang yang menjalani laku spiritual tertentu.
Masih dengan perjalanan menikmati air terjun, pengunjung juga bisa mencoba menikmati keindahan Coban Jahe yang terletak 35 kilometer arah timur Kota Malang. Coban Jahe terletak di Dusun Begawan, Desa Pandansari Lor, Kecamatan Jabung, Kabupaten Malang.
Air terjun Coban Jahe memiliki ketinggian hanya sekitar 30 meter. Namun, air dari air terjun ini mengaliri Kali Jahe yang menjadi sumber air minum dan irigasi warga sekitar.
Meskipun tidak terlalu tinggi, Coban Jahe sarat dengan kisah sejarah perjuangan kemerdekaan RI tahun 1948. Tidak jauh dari lokasi air terjun terdapat taman makam pahlawan untuk 38 pejuang dari Kompi Gagak Lodra (buku Perjuangan Total Brigade IV pada Perang Kemerdekaan di Karesidenan Malang terbitan IKIP Malang bekerja sama dengan Yayasan Ex Brigade IV/Brawijaya, Malang, 1997).
Dalam buku ini diceritakan, saat itu dua kelompok pejuang RI akan menuju Pasuruan. Kelompok pertama sekitar 700 orang menempuh jalur utama Singosari dan kelompok kedua sebanyak 38 orang menempuh jalur Jabung. Untuk mengecoh Belanda dan menyelamatkan perjalanan 700 pejuang di kelompok pertama, 38 pejuang kemerdekaan di kelompok kedua mengorbankan diri dengan memancing pesawat Belanda mendekat. Akhirnya, puluhan pejuang ini gugur demi keselamatan ratusan pejuang lain.
Selain tiga air terjun itu, masih banyak air terjun lain di kawasan Malang, seperti Coban Trisula, Coban Pelangi, dan Coban Rais.
Malang merupakan negeri seribu air terjun. Di kawasan berhawa sejuk ini banyak dijumpai air terjun dengan keelokan dan kisah masing-masing. Pengunjung dapat menikmati air terjun yang mudah dijangkau dan dikelola dengan baik atau yang masih perawan dan jarang dijamah. (Dahlia Irawati)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.