Sampai di pelabuhan rakyat Pulau Sambu Anda harus sedikit punya nyali untuk meniti tangga dari kayu setinggi kurang dua meter untuk mencapai ke pelabuhan. Menginjak Pulau Sambu Anda akan berdecak kagum dengan bangunan-bangunan tua yang kosong karena separuh lebih penghuninya telah pindah.
Pada buku "Mozaik Batam di Bumi Segantang Lada" yang ditulis H. Mhd Alfan Suheiri dijelaskan pada era tahun 1940-an, Pulau Sambu sudah bekembang menjadi perkampungan yang cukup ramai. Wilayah ini menjadi storage tank oil oleh perusahaan perminyakan Royal Dutch Shell sejak tahun 1927. Tidak heran jika Anda menuju Pulau Sambu Anda akan melihat kilang minyak ukuran besar yang sangat menyolok mata.
Setiap malam Sabtu atau Minggu, sebuah tanah lapang di dekat Kompleks Perumahan Pertamina Sambu akan dijejali penonton layar tancap. Jika bosan, warga Sambu bisa bolak-balik ke Singapura hanya untuk sekadar belanja, makan-makan atau menonton film di bioskop. Situasi politik saat itu belum membatasi teritorial Singapura (masih negara bagian Malaysia) - Indonesia secara ketat. Ke Singapura cukup menunjukkan KTP, sementara barang-barang dapat keluar masuk tanpa pemeriksaan.
Menurut Pitor (55), warga Sambu kepada Kompas.com, Minggu (20/4/2014), saat ini warga yang tinggal di Pulau Sambu kurang dari 200-an orang. "Kalau saya dulu pindah ke sini tahun 1979 karena Pulau Sambu lebih ramai dibandingkan Batam sendiri. Namun semuanya berubah di tahun 1990-an akhir saat kilang minyak sudah tidak lagi beroperasi. Banyak yang pindah lagi ke Batam, akhirnya ya kini banyak bangunan-bangunan kosong," jelasnya.
Bahkan satu-satunya bank di Pulau Sambu sudah tidak lagi beroperasi sejak 3 tahun terakhir. "Tapi untungnya ATM-nya masih bisa di gunakan," tutur laki-laki yang membuka warung di Pulau Sambu itu.
Ia juga menceritakan Pulau Sambu juga dilengkapi bioskop, gedung pertemuan, pusat olah raga, masjid, gereja dan kantor pos. "Saat di Batam belum ada apa-apa, di Pulau Sambu sudah lengkap. Pusat keramaian di sekitar Kepulauan Riau bagian utara ya di Pulau Sambu ini. Batam bisa dibilang masih kosong," kata Pitor.
Anda hanya bisa menelusuri Pulau Sambu dengan berjalan kaki. Untuk Anda yang suka fotografi, hobi Anda akan tersalurkan dengan mengabadikan gedung-gedung tua yang terlihat eksotis yang mempunyai catatan sejarah masing-masing. Menara selamat datang, wisma, Kantor Pos, gedung bioskop, rumah sakit Pertamina serta beberapa telapak tangan para manager operasional Pertamina untuk sambu serta beberapa buah bungker minyak milik pertamina.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.