Mereka tiba di Singapura pada 9 Maret 1965. Usman sebagai pimpinan memerintahkan Harun dan Gani bepencar untuk melakukan aksinya. Aksi heroik Usman bin Haji Mohamad Ali dan Harun bin Said, membuat namanya dijadikan nama kapal perang milik Indonesia KRI Usman Harun, walaupun sempat di permasalahkan oleh Singapura.
"Sayangnya saya dapat kabar angin jika bangunan-bangunan ini akan dihancurkan dan akan dijadikan vila dan penginapan. Padahal pulau ini mempunyai peran penting, bukan hanya sejarah minyak tapi juga sejarah Indonesia," kata Hadi.
Sudah ada beberapa bangunan yang sudah di robohkan. "Tapi di sekitar kilang dan memang warga dilarang masuk ke wilayah tersebut. Semoga saja kabar angin itu tidak benar. Agar generasi muda bisa berkunjung ke pulau ini untuk belajar tentan sejarah Indonesia," ujar Hadi yang mengaku akan tetap memilih tinggal di Pulau Sambu.
"Biar teman-teman saya pindah ke Batam. Anak-anak saya juga sudah pindah. Saya ingin menghabiskan masa tua saya di pulau ini sambil bercerita pada pengunjung yang datang ke sini," katanya.
Untuk Anda suka berpetualang dan suka sejarah, masukkanlah Pulau Sambu sebagai salah satu pulau yang wajib dikunjungi. Mencintai Indonesia bisa dimulai di sini, di Pulau Sambu, Pulau Kilang Minyak antara Indonesia dan Singapura.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.