Masyarakat adat ini sudah ada sejak lebih dari 640 tahun lalu. Kasepuhan dari kata ”sepuh” (tua) menunjuk pada adat istiadat lama yang masih dipertahankan dalam kehidupan sehari-hari. Pemimpin adat biasa dipanggil Abah dan saat ini Kasepuhan Ciptagelar dipimpin Abah Ugi yang menggantikan ayahnya, Abah Anom, yang meninggal pada 2007.
Walau menanam setahun sekali, ketahanan pangan tetap terjaga karena adanya leuit (lumbung) untuk menyimpan padi hingga bertahun-tahun. Pantangan untuk menjual padi atau beras merupakan bentuk kearifan lokal untuk bertahan hidup. Begitu pentingnya padi bagi warga adat, tiap memulai tanam padi, panen, menyimpan hasil panen, dan memasak beras dilakukan dengan ritual adat.
Warga Ciptagelar menyadari mereka mampu bertahan ratusan tahun karena alam memberikan segala yang dibutuhkan. Untuk itu, menghormati alam pun dilakukan di setiap aspek kehidupan. (Iwan Setiyawan)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.