Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 06/05/2014, 16:28 WIB
YOGYAKARTA, KOMPAS — Okupansi atau tingkat keterisian hotel di Kota Yogyakarta dan sekitarnya turun sekitar 10 persen menyusul kenaikan status Gunung Merapi menjadi Waspada. Sejumlah wisatawan membatalkan pesanan kamar hotel karena khawatir Merapi akan mengalami kenaikan aktivitas vulkanik dalam waktu dekat.

”Memang ada dampak kenaikan status Merapi terhadap okupansi hotel. Setelah status Merapi menjadi Waspada, okupansi hotel turun sekitar 10 persen,” kata Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia Daerah Istimewa Yogyakarta Istidjab M Danunagoro, Senin (5/5/2014), di Yogyakarta.

Status Gunung Merapi, yang terletak di perbatasan Yogyakarta dan Jawa Tengah, dinaikkan dari Normal (level I) menjadi Waspada (level II) pada 29 April pukul 23.50. Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) memutuskan menaikkan status Merapi karena ada peningkatan aktivitas vulkanik yang dikhawatirkan memicu letusan skala kecil.

Istidjab menjelaskan, sesudah status Merapi dinaikkan, sejumlah pesanan kamar hotel di Yogyakarta dan sekitarnya mendadak dibatalkan. Sebagian besar yang membatalkan pesanan kamar adalah wisatawan. ”Wisatawan takut Merapi meletus atau bagaimana sehingga mereka memilih menunda liburan ke Yogyakarta,” ujar dia.

Istidjab menambahkan, pada masa libur panjang akhir pekan lalu, yakni pada 1-4 Mei, okupansi hotel di Yogyakarta dan sekitarnya mencapai 70 persen. Angka itu lebih rendah dibandingkan dengan okupansi pada masa liburan panjang akhir pekan sebelumnya.

”Kamis tanggal 1 Mei itu, kan, hari libur nasional sehingga banyak warga yang menikmati liburan panjang akhir pekan. Namun, okupansi hotel hanya 70 persen. Padahal, biasanya sampai 80 persen lebih,” kata dia.

Menurut dia, penurunan okupansi terbesar terjadi di hotel-hotel di kawasan wisata Kaliurang, Kabupaten Sleman, yang berlokasi di lereng selatan Merapi. ”Di Kaliurang yang paling terasa dampaknya karena dekat dengan Merapi. Namun, hotel-hotel di Kota Yogyakarta yang jauh dari Merapi pun tetap ada penurunan okupansi,” ujar dia.

Kepala BPPTKG Subandriyo mengimbau, wisatawan tidak perlu panik menanggapi kenaikan status Merapi. Kenaikan status kali ini berbeda dengan kenaikan status Merapi dari Normal ke Waspada pada 2010. ”Saat ini, aktivitas Merapi hanya melibatkan gas vulkanik, bukan magma sehingga sangat berbeda dengan tahun 2010,” ujar dia. (EGI/HRS)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Kunjungan Turis Asing ke Sri Lanka Tembus 1,27 Juta Orang

Kunjungan Turis Asing ke Sri Lanka Tembus 1,27 Juta Orang

Travel Update
Erupsi Merapi 8 Desember 2023, Wisata Lava Tour di Yogyakarta Tidak Terdampak

Erupsi Merapi 8 Desember 2023, Wisata Lava Tour di Yogyakarta Tidak Terdampak

Travel Update
3 Aktivitas di Swarnabhumi Harau, Nginap di Kabin Berlatar Tebing Tinggi

3 Aktivitas di Swarnabhumi Harau, Nginap di Kabin Berlatar Tebing Tinggi

Travel Update
5 Tips Berkunjung ke MuseumKu Gerabah Yogyakarta, Datang Saat Cerah

5 Tips Berkunjung ke MuseumKu Gerabah Yogyakarta, Datang Saat Cerah

Travel Tips
Jelang Nataru 2024, Tiket Kereta Api Terjual 33 Persen dari 2,6 Juta Tiket

Jelang Nataru 2024, Tiket Kereta Api Terjual 33 Persen dari 2,6 Juta Tiket

Travel Update
Liburan Tahun Baru di Lembah Oya Kedungjati, Cek Dulu Status Buka-Tutupnya

Liburan Tahun Baru di Lembah Oya Kedungjati, Cek Dulu Status Buka-Tutupnya

Travel Update
10 Wisata Dieng Terkenal buat Libur Tahun Baru 2024 

10 Wisata Dieng Terkenal buat Libur Tahun Baru 2024 

Jalan Jalan
Promo 12.12, Ada Diskon Tiket Kereta Api 20 Persen Berlaku 29 Rute

Promo 12.12, Ada Diskon Tiket Kereta Api 20 Persen Berlaku 29 Rute

Travel Update
Bisakah Berkemah di Potrobayan River Camp Saat Malam Tahun Baru?

Bisakah Berkemah di Potrobayan River Camp Saat Malam Tahun Baru?

Travel Update
6 Tips Naik Gunung Saat Rayakan Tahun Baru, Waspada Musim Hujan

6 Tips Naik Gunung Saat Rayakan Tahun Baru, Waspada Musim Hujan

Travel Tips
Tambah Rute, Ini Jadwal dan Tarif Kapal Feri dari Harbour Bay Batam ke Malaysia Desember 2023

Tambah Rute, Ini Jadwal dan Tarif Kapal Feri dari Harbour Bay Batam ke Malaysia Desember 2023

Travel Update
Libur Natal dan Tahun Baru 2024, Libur Long Weekend Masing-masing 3 Hari

Libur Natal dan Tahun Baru 2024, Libur Long Weekend Masing-masing 3 Hari

Travel Tips
5 Aturan Berkunjung ke MuseumKu Gerabah Yogyakarta, Dilarang Menyentuh Karya Seni 

5 Aturan Berkunjung ke MuseumKu Gerabah Yogyakarta, Dilarang Menyentuh Karya Seni 

Travel Tips
10 Kota Tua di Indonesia untuk Libur Akhir Tahun

10 Kota Tua di Indonesia untuk Libur Akhir Tahun

Jalan Jalan
Harga Tiket Pesawat dari Pangkalpinang Naik Jelang Akhir Tahun

Harga Tiket Pesawat dari Pangkalpinang Naik Jelang Akhir Tahun

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com