Untuk memberi keleluasaan bagi para pengunjung di Sadengan didirikan menara pandang dari kayu dengan tiga lantai. Pengunjung bisa menaiki menara dan melihat kehidupan aneka satwa di alam bebas.
Bila Anda ingin memotret lebih dekat banteng atau rusa di alam liar tersebut yang lagi berjemur atau mencari rumput, mintalah bantuan kepada petugas untuk mengantarkan Anda memasuki padang savana.
3. Pura Gili Selaka
Di tengah-hutan Taman Nasional Alas Purwo terdapat Pura Gili Selaka. Pura ini sudah berdiri jauh sebelum ditetapkannya Alas Purwo sebagai Taman Nasional. Pura Gili Selaka ditemukan secara tidak sengaja oleh umat di sekitarnya pada tahun 1967. Saat itu, masyarakat Kecamatan Tegaldlimo melakukan pembabatan terhadap di kawasan hutan Alas Purwo untuk bercocok tanam. Masyarakat setempat mempercayai yang melinggih atau bertahta di Pura Alas Purwo adalah Empu Bharadah. Tetapi, ada juga yang menyebut Rsi Markandiya sebelum mereka menuju Bali untuk menyebarkan Agama Hindu.
4. Hutan Mangrove Bedul
Hutan Mangrove Bedul menyuguhkan pemandangan hutan mangrove di wilayah daerah hilir dari DAS Stail yang membentuk rawa air payau yang sering disebut kawasan Segara Anakan dengan tumbuhan mangrove yang masih alami.
Di Hutan Mangrove Bedul terdapat 27 jenis mangrove serta beberapa jenis burung seperti burung imigran australia, raja udang, elang laut dan beberepa jenis bangau. Luas hutan mangrove sekitar 1.200 hektar yang membentang sejauh 18 kilometer.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.