Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Meresapi Alam dan Berburu Ombak di Plengkung

Kompas.com - 08/05/2014, 15:34 WIB
MESKIPUN untuk harus memasuki Taman Nasional Alas Purwo dengan pohon-pohon lebatnya, ditambah kondisi jalan yang kurang bersahabat, namun nama Plengkung atau G-Land sangat terkenal di telinga para peselancar atau surfer mancanegara. Kenapa mancanegara? Ya, karena mereka lah yang membuat nama Plengkung menjadi tersohor ke telinga para peselancar.

Mereka yang bergerak di bisnis pariwisata Tanah Air patut berterima kasih kepada para peselancar luar negeri yang rela blusukan mendatangi lokasi-lokasi sulit di Nusantara demi mencari ombak tinggi, masih alami demi mememuaskan keinginan mereka "menunggang" ombak dengan papan sambil meliuk-liuk di atasnya.

Di Pantai Plengkung, Banyuwangi, Jawa Timur, para peselancar ini bagai menemukan surga untuk berselancar. Bagi mereka, uang bukan masalah. Sepanjang keinginan menemukan ombak terpenuhi, tempat sesulit apa pun didatangi. Itulah kepuasan yang diraih.

KOMPAS.COM/I MADE ASDHIANA Wisatawan siap-siap berselancar di Plengkung, Banyuwangi, Jawa Timur, Sabtu (3/5/2014).
Sebagai taman nasional yang memiliki aturan ketat, Taman Nasional Alas Purwo menyewakan lahannya untuk tempat menginap bagi kepentingan para peselancar tadi. Joyo's Surf Camp di Plengkung merupakan salah satu penginapan yang ada di pantai yang menghadap Samudera Hindia ini.

Ivan Herminanto, pengelola Joyo's Surf Camp menuturkan, tamu yang menginap hampir seluruhnya adalah peselancar yang datang dari berbagai negara. "Tujuannya ya untuk surfing," kata Ivan kepada Kompas Travel, Sabtu (3/5/2014).

Kebanyakan peselancar yang datang, tutur Ivan, berasal dari Bali. Mereka menuju G-Land menggunakan speed boat dari Kuta, Bali yang memakan waktu sekitar 2 jam perjalanan. "Kami memiliki paket 3 hari dan 6 hari," katanya.

BARRY KUSUMA Wisatawan berselancar di Plengkung, Banyuwangi, Jawa Timur, Sabtu (3/5/2014).
Tarif kamar di Joyo's Surf Camp per malam yakni untuk VIP (110 dollar AS), Superior (100 dollar AS), Deluxe (90 dollar AS), Standard (80 dollar AS) dan Budget (70 dollar AS). Fasilitas kamar ada yang ber-AC dan non-AC. Setiap sarapan atau makan malam, restoran di penginapan ini selalu dipenuhi tamu alias para peselancar dari Amerika, Eropa, Australia, Jepang bahkan Rusia. Ada yang sendirian, ada juga yang datang bersama pasangannya.

Wajar saja melihat para tamu di sini terutama wisatawan pria bertelanjang dada untuk menyesuaikan diri terhadap kondisi cuaca yang terbilang panas di tepi pantai. Meski pagi hari pun, para tamu pria cuek bertelanjang dada. Usai sarapan, mereka sudah siap menenteng papan selancar untuk bersiap-siap menuju pantai.

Menurut Ivan, ombak di Plengkung ada berbagai tipe dari yang terkecil untuk pemula sampai profesional yakni "chickens", "speedies", "monkey trees" dan ombak terbesar disebut "kongs". "Bulan Juni-Juli dan November, itu ombak lagi besar-besarnya, bisa (setinggi) 4-6 meter. Para surfer banyak yang datang," kata Samuel, kapten boat yang kerap sibuk bolak-balik mengantar para tamu ke tengah laut. Setiap hari boat rata-rata menghabiskan 60 liter untuk bahan bakar.

Mulai pagi sampai sore hari, boat Joyo's Surf Camp bolak-balik mengantar dan menjemput para peselancar. Kadang mengantar peselancar pemula menuju ombak yang kecil, menurunkannya dan menjemput kembali sesuai kesepakatan, bisa 1 atau 2 jam. Perjalanan kembali dilanjutkan mengantar tamu yang ingin mencari ombak lebih besar. Begitulah aktivitas Samuel setiap hari, antar-jemput peselancar dalam memburu ombak-ombak tinggi di Plengkung.

KOMPAS.COM/I MADE ASDHIANA Wisatawan bersiap-siap untuk surfing di Plengkung, Banyuwangi, Jawa Timur, Sabtu (3/5/2014).
Menurut Wibi Anhari, Marketing Manager Raja Wisata, kunjungan wisatawan ke Plengkung masih minim dan itu pun didominasi wisatawan asing yang bertujuan untuk berselancar."Kebanyakan wisatawan domestik tahunya Plengkung atau G-Land hanya untuk surfing. Padahal selain pantai, wisatawan domestik bisa menikmati keindahan taman nasional, melihat satwa berkeliaran di alam bebas," kata Wibi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Hotel Story
Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Travel Update
5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

Jalan Jalan
Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Travel Update
4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

Jalan Jalan
Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Travel Update
5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

Jalan Jalan
Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Travel Update
Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Jalan Jalan
Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Travel Update
Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Travel Tips
Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Travel Update
5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com