Kepala Dinas Pariwisata Nusa Tenggara Timur, Alexander Sena, dalam bincang-bincang dengan Kompas Travel, Sabtu (10/5/2014) mengakui bahwa Sail Komodo 2013 memberi dampak signifikan terhadap pariwisata di NTT. Data menunjukkan bahwa kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke NTT pada 2013 mencapai 80.810 wisatawan atau meningkat dari tahun 2012 sebanyak 47.000 wisatawan. Sementara jumlah kunjungan wisatawan domestik pada 2013 mencapai 800.000 wisatawan atau naik tajam dari 2012 sebesar 349.000 wisatawan.
"Kami ingin jadikan NTT sebagai provinsi pariwisata dan ingin mewujudkan NTT sebagai salah satu destinasi utama pariwisata di Indonesia," kata Alexander.
Menurut Alexander, ikon utama pariwisata NTT adalah Komodo, Danau Kelimutu, desa wisata Wae Rebo, penangkapan paus di Lamalera, perayaan Semana Santa di Larantuka, serta Pasola di Sumba Barat. "Banyak destinasi wisata yang tersebar di pulau-pulau di NTT. Ada keindahan laut di Pulau Komodo, Alor, 17 Pulau Riung, Rote, Teluk Maumere. Taman nasional ada di Kelimutu dan Komodo. Belum lagi kekayaan biota lautnya," ujar Alexander yang menduduki jabatan Kadis Pariwisata NTT sejak Desember 2013.
Selain itu, lanjut Alexander, NTT bersama 10 provinsi lainnya akan mendirikan kantor pemasaran bersama di Kuta, Bali, di mana biaya akan ditanggung bersama.
"Kami juga merintis kerja sama segitiga pertumbuhan antara NTT, Australia dan Timor Leste. Kita harapkan akan ada penerbangan langsung Kupang (NTT) - Darwin (Australia). Sebelumnya penerbangan Kupang-Darwin dilakukan oleh Merpati. Itu sudah 14 tahun lalu terhenti. Sekarang turis Australia ke Kupang harus lewat Bali. Itu kan jauh," paparnya.
Alexander pun menyambut baik penyelenggaraan Festival Komodo di Labuan Bajo, Minggu (11/5/2014) yang digabung dengan acara Asia Pacific Hash 2014 di Labuan Bajo. Festival Komodo merupakan salah satu bentuk promosi pariwisata untuk menunjukkan kepada wisatawan salah satu destinasi wisata NTT.
Namun, kendala utama soal infrastruktur diakui Alexander sebagai persoalan yang harus diselesaikan bersama-sama. Dinas Pariwisata tidak bisa bekerja sendiri, tetapi harus melibatkan instansi lain seperti perpanjangan landasan lapangan terbang serta pembangunan dermaga sebagai tempat sandar kapal pesiar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.