Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mangku Pastika: Budaya Kunci Pariwisata Bali

Kompas.com - 17/05/2014, 13:21 WIB
DENPASAR, KOMPAS.com - Gubernur Bali Made Mangku Pastika mengingatkan masyarakatnya untuk senantiasa menjaga kebudayaan daerah itu karena menjadi kunci untuk mempertahankan daya tarik pariwisata.

"Bali tidak punya hasil tambang dan SDA yang lainnya, tetapi kita punya SDM yang kuat, maka tugas kita dan masyarakat untuk menjaga budaya yang sudah diwariskan ini," katanya saat menerima kunjungan National Defence College (Sekolah Pertahanan India), di Denpasar, Jumat (17/5/2014).

Di depan rombongan yang diketuai oleh Mayjen VP Singh itu, Pastika juga mengatakan bahwa selain budaya, daya tarik wisata di Bali juga berupa keindahan alamnya, perpaduan antara budaya dan alamlah yang menjadikan nama Bali begitu mendunia.

Namun, selain pertumbuhan pariwisata yang cukup pesat, Bali masih mempunyai berbagai masalah yang harus diselesaikan, seperti pengentasan kemiskinan, kesehatan masyarakat, pengangguran, kebersihan dan alih fungsi lahan besar-besaran yang menjadi fokus pemerintah. Jika bisa mengatasi masalah-masalah itu, diharapkan Bali bisa menjaga kualitas pariwisatanya di masa depan.

KOMPAS/AYU SULISTYOWATI Dua penari Sanggar Bina Remaja tengah menari Legong di depan sekitar 100 wisatawan asing di halaman depan Puri Agung Ubud, Kabupaten Gianyar, Bali, Rabu (11/12/2013) malam. Budaya dan adat yang bertahan menjadikan Ubud dikenal dan mendunia. Selain ketenangan dan kenyamanan Ubud yang jauh dari hingar bingar musik modern.
Mantan Kapolda Bali ini mengemukakan, jumlah wisatawan yang datang ke Bali semakin meningkat dalam lima tahun terakhir. Pada 2013, wisatawan yang datang sebanyak 3.278.697 wisatawan, naik dari 2009 yang berjumlah 2.229.945 wisatawan, dan tahun ini Pemprov Bali menargetkan jumlah kunjungan sebanyak 3,5 juta wisatawan.

"Peningkatan kunjungan tersebut merupakan pekerjaan rumah bagi pemerintah dan masyarakat Bali dalam menjaga kebudayaan yang menjadi sumber kunjungan para wisatawan," kata Pastika.

Terkait hubungan dengan India, Pastika menjabarkan bahwa Bali dan India mempunyai hubungan historis yang cukup dalam, kebudayaan Bali banyak dipengaruhi oleh budaya India. Namun, Hindu di Bali masih sarat akan upacara, berbeda dengan di India yang sarat akan filosofi. Oleh karena itu, ia ingin masyarakat daerahnya belajar tentang filosofi Hindu ke India agar menjadi seimbang.

Pastika pun berharap agar rombongan delegasi dari NDC bisa menikmati kunjungannya di Bali. Meskipun dalam rangka kunjungan tentang pertahanan dan keamanan, rombongan disarankan untuk mengunjungi beberapa destinasi wisata yang bersifat spiritual, mengingat historis Agama Hindu di Bali yang memang berasal dari India.

KOMPAS/WAWAN H PRABOWO Para penari Adimerdangga dari Gianyar menyemarakkan upacara Peletakan Batu Pertama Proyek Garuda Wisnu Kencana (GWK) di Bukit Ungasan, Bali, Jumat (23/8/2013). Rencananya, dalam tiga tahun ke depan di tempat tersebut akan berdiri sebuah monumen yang memiliki ketinggian 126 meter dan lebar 64 meter.
Sementara itu, ketua rombongan Mayjen VP Singh mengatakan bahwa kunjungan militer dari National Defence College kali ini merupakan tindak-lanjut dari hubungan kerja sama antara pemerintah Indonesia dan India di bidang pertahanan dan keamanan yang sudah ditandatangani oleh dua kepala negara tahun 2005.

Selain Indonesia, peserta NDC juga sudah mengunjungi beberapa negara di Asia Tenggara dan akan mengunjungi Australia. Bali merupakan provinsi ketiga yang dikunjungi setelah Jakarta dan Jawa Barat.

Menurut Singh, kesan yang didapat di Bali sangat kuat, yaitu melihat kehidupan masyarakat dengan budaya dan adat istiadat yang kental dan masyarakat yang rendah hati dan sangat ramah. Singh juga memuji masyarakat Bali yang masih bisa menjaga kebudayaannya meskipun banyak wisatawan yang datang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Antara
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com