Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menunggu Messi di Nou Camp

Kompas.com - 19/05/2014, 17:26 WIB
GERIMIS sisa hujan tadi malam masih menyelimuti pagi di musim semi akhir Maret lalu. Begitu membuka jendela kamar hotel, udara dingin segera menyergap. Namun itu tidak menyurutkan niat untuk berkunjung ke Stadion Nou Camp, markas klub sepak bola sejuta prestasi, Barcelona. Lionel Messi, bermain di sana.

Setelah mandi dan sarapan, saya bersama seorang rekan, menuju stasiun kereta api terdekat. Dengan tiket setara dengan Rp 42.000 dan hanya butuh waktu 30 menit kami tiba di Nou Camp.

Hujan masih mengguyur jalanan dan udara begitu dingin, tapi ada rasa hangat menjalar. Perasaan ekstase itu seketika muncul saat melihat bangunan bundar warna coklat bata, itu Stadion Nou Camp!!!

Langkah saya makin gegas menuju pintu utama stadion dan mencari loket penjualan tiket untuk dapat keliling stadion. Berdasarkan hasil pencarian di internet yang diperkuat keterangan petugas hotel tempat saya menginap, tarif masuk stadion sebesar 23 euro atau sekitar Rp 391.000.

Namun kami datang terlalu pagi. Loket baru buka pukul 10.00 waktu setempat, sementara kami tiba sekitar 45 menit lebih awal. Ada sekitar 35 pengunjung lain yang rupanya datang lebih dini daripada kami. Salah satunya Juliana, perempuan Brasil yang sudah enam bulan berada di Barcelona dalam rangka studi.

”Saya pencinta bola, terutama sepak bola Brasil. Tapi pesona Barcelona begitu kuat sehingga saya penasaran untuk datang kemari,” uangkap Juliana. Kami lantas melanjutkan perbincangan tentang prestasi dan para pemain Barca sambil menunggu loket dibuka.

KOMPAS/MOHAMMAD HILMI FAIQ Salah seorang pengunjung, Juliana, menunjukkan tiket masuk museum Stadion Nou Camp, Barcelona.
Begitu di depan loket, kami menyodorkan sejumlah uang yang cukup untuk membeli dua tiket. ”Hari ini pengunjung tidak dapat menjelajah seluruh isi stadion seperti biasanya karena besok Barcelona mau bertanding dengan Atletico Madrid. Jadi, harga tiket turun tinggal 17 euro,” kata Jordi R, petugas tiket. Tak masalah bagi kami. Sisa uang tiket kami pakai untuk membeli buku panduan wisata stadion seharga 5 euro.

Deretan prestasi

Stadion Nou Camp yang dibuka pada 24 September 1957 ini merupakan stadion terbesar di Eropa. Memiliki kapasitas tempat duduk yang cukup untuk 100.000 orang. Pada 1999, organisasi sepak bola Eropa (UEFA) menganugerahinya sebagai stadion bintang lima, skor tertinggi. Pengelola membuat program kunjungan turis untuk melihat-lihat sekeliling stadion. Jumlah pengunjung bisa mencapai 10.000 orang per hari.

Stadion kebanggaan Catalan ini dilengkapi museum yang bercerita tentang sejarah dan prestasi Barca selama lebih dari satu abad berkiprah dalam persepakbolaan. Begitu melewati pintu masuk, saya terperangah dengan deretan trofi yang dipajang dalam deretan etalase sepanjang 50 meter di Zona A stadion.

Diterangi cahaya lampu mini, trofi-trofi itu memancarkan cahaya sekemilau prestasi Barca. Di sana berdiri trofi Copa Macaya, trofi pertama yang diraih Barca pada 1902. Pada Tahun 1900 Presiden Hispania AC Alfons Macaya menyampaikan rencananya untuk menyelenggarakan kompetisi antartim Catalan. Kompetisi ini baru digelar dua tahun kemudian dan dimenangi Barca. Ini debut Barca.

Di samping trofi Macaya itu, berderet piala lain seperti Catalonia Cup dan Copa del Rey. Prestasi Barca terus menanjak tak terbendung.

Kebesaran nama Barca menjadi simbol Catalan, sehingga Presiden Narcis de Carreras menabalkan identitas Barca sebagai ”Mes Que Un Club”, lebih dari sekadar klub. Sebab, Barca menjelma menjadi elemen kunci dalam integrasi masyarakat Catalan. Sejarah ini diceritakan di salah satu etalase dengan berbagai pernik dan gambar dari tahun 1968-1971.

Di salah satu bagian etalase, berderet delapan piala Liga Champion. Etalase ini berada di atas sebuah etalase yang memamerkan celana, kaus, hingga sepatu yang dipakai para pemain Barca saat berjuang merebut trofi-trofi itu. Rasanya ingin mengambil ransel dan membawa pulang semua pakaian bersejarah itu. Baiklah, mari akhiri khayalan itu, sambil melihat foto Messi berlari melatari tiga trofi sepatu emas.

KOMPAS/MOHAMMAD HILMI FAIQ Salah satu selasar di Stadion Nou Camp yang memajang foto-foto pemain Barcelona.
Saya lalu memasuki tribun dan duduk di kursi yang berjarak sekitar 15 meter dari rumput lapangan. Di tengah lapangan dua petugas tengah memangkas rumput. Penjaga atau satuan petugas keamanan, Jose Louis, melarang saya mendekat. ”Sedang ada penataan. Pengunjung hanya boleh memasuki stadion sampai di sini,” kata Jose.

Saya sebenarnya penasaran, jangan-jangan ada Lionel Messi atau Andres Iniesta di bawah sana. Saya membayangkan kaki-kaki lincahnya memainkan bola di tengah lapangan sana.

Siapa tahu juga bisa foto-foto bareng. Tapi Jose meyakinkan saya bahwa hari ini tidak ada latihan dan keduanya sedang rehat sebelum menjamu Atletico Madrid. Saya agak kecewa.

Sebenarnya Zona B stadion. Di sana antara lain terdapat ruang konferensi pers, ruang loker, dan jendela yang biasa digunakan para jurnalis untuk melihat langsung pertandingan. Sayangnya, Zona B untuk sementara terlarang bagi pengunjung. Zona B yang berisi multimedia tentang sejarah pertandingan Barca juga terlarang bagi kami. Lagi-lagi karena Barca hendak bertanding melawan Atletico Madrid.

Foto bareng Messi?

Saya memutuskan balik arah menuju ruang pamer museum tadi dengan secuil harapan bertemu Messi. Tiba-tiba seorang petugas menarik lengan saya dan berujar, ”Mau foto bareng Messi? Cukup bayar 5 euro.”

Hati saya melonjak dan mengikuti tarikan tangannya. Dia lantas menunjukkan area pemotretan. Di sana berdiri seorang pengunjung dengan senyum gembira menghadap kamera. Jempol kanan di depan dada, sementara tangan kirinya seolah-olah merangkul seseorang, tetapi kosong.

”Mana Messi?” tanya saya tak sabar. ”Messi tidak ada di sini. Anda nanti kami foto sendirian, lalu kami gabung dengan foto Messi menggunakan digital imaging,” jawabnya.

KOMPAS/MOHAMMAD HILMI FAIQ Etalase Megastore di Stadion Nou Camp Barcelona.
Saya lalu berterima kasih dan menolak tawarannya. Kalau cuma gabung-gabung foto gitu sih teman saya banyak yang bisa. Gratis lagi. Batin saya.

Waktu tersisa sekitar 45 menit sebelum balik ke penginapan. Saya lalu menuju FC Botica Megastore, sejenis toko yang menyediakan berbagai pernak-pernik tentang Barca. Mulai dari gantungan kunci, sepatu, hingga jersey pemain dijual di sini. Toko ini dibangun dua lantai dengan luas bangunan 1.500 meter persegi. Pengelola seolah mempersilakan penggemar Barca untuk memanjakan mata sekaligus memuaskan diri berbelanja. Harganya mulai 2,9 euro (sekitar Rp 49.000) hingga 95 euro (Rp 1,61 juta).

Tak terasa, waktu 45 menit itu singkat banget. Saya bergegas keluar toko dan melongok ke pintu stadion. Masih berharap ada Messi di sana. Rupanya hanya gambar Messi bersama rekan-rekannya berukuran raksasa di pintu masuk itu. Ah, Messi benar-benar tak datang hari ini. (M Hilmi Faiq)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com