Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indahnya Negeri dari Jendela Kereta Api

Kompas.com - 20/05/2014, 17:51 WIB

Kereta api beberapa kali menurunkan kecepatan. Setelah itu melaju pelan dan seakan kereta melayang. Ketika itu pemandangan di kiri-kanan tiba-tiba menghilang. Itulah sensasi ketika kereta melintasi jembatan di atas lembah. Jembatan Cisomang paling terkenal karena sebagai jembatan tertinggi di Indonesia. Jembatan setinggi sekitar 100 meter ini terletak di Desa Cisomang, Kecamatan Darangdan, Kabupaten Purwakarta.

Kebetulan, Jembatan Cisomang yang bisa dilalui sekarang adalah jembatan baru yang diresmikan Presiden Megawati Soekarnoputri pada 3 Agustus 2004. Jembatan Cisomang lama ada di sampingnya, dibangun pada tahun 1894 dengan panjang 230 meter. Jembatan Cisomang lama memiliki pilar besi baja dengan fondasi beton. Di bawahnya mengalir Kali Cisomang.

Ada pula Jembatan Cikubang yang terkenal sebagai jembatan kereta api aktif terpanjang di Indonesia, sekitar 300 meter, dibangun tahun 1906. Jembatan ini terletak di antara Stasiun Sasaksaat dan Stasiun Cilame.

Di antara lintasan tiga stasiun berurutan dari Stasiun Sasaksaat, Stasiun Cilame, dan Padalarang, inilah pusatnya jembatan bentang panjang. Di antara Stasiun Sasaksaat-Cilame terdapat 12 jembatan bentang panjang, kemudian di antara Stasiun Cilame-Padalarang ada 10 jembatan bentang panjang. Nikmatilah panorama di kanan kira yang indah bagai dalam kartu pos. Ada bukit-bukit hijau, lembah, jurang, dan sungai.

Kondisi jalur memang berkelok-kelok. Ketika suara derit rel mulai mengusik telinga, itu pertanda ada gesekan roda besi kereta dengan rel tambahan yang disebut rel gongsol, yang mengisyaratkan jalur rel mulai berkelok-kelok. Rel gongsol di kelokan rel untuk menahan supaya kereta tidak anjlok.

Pengalaman meraup keindahan alam dan sensasi di terowongan kereta api di dalam perut bukit mengiringi perjalanan menuju Cibatu dari Jakarta. Itulah Terowongan Sasaksaat, terkenal sebagai terowongan aktif terpanjang di Indonesia, yaitu 949 meter. Terowongan ini dibangun antara tahun 1902-1903. Menikmati kereta api, adalah menyusuri sejarah, sekaligus menikmati panorama negeri. (Cornelius Helmy & Nawa Tunggal)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com