Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemkot Malang Tawarkan Wisata Kuliner di Sungai Brantas

Kompas.com - 23/05/2014, 15:43 WIB
MALANG, KOMPAS.com - Wali Kota Malang, M Anton, mengaku sudah menawarkan rencana pembuatan wisata kuliner di Sungai Brantas di belakang Taman Rekreasi Kota (Tareko) kepada investor dari Malaysia. Menurutnya, setelah melihat lokasi, investor dari Malaysia itu menyatakan tertarik untuk berinvestasi dalam program tersebut.

“Mereka (investor Malaysia) sudah melihat lokasi empat hari lalu dan menyatakan tertarik. Nilai investasinya berapa pun, mereka mengaku siap,” ujar Anton ditemui di Balaikota Malang, Rabu (21/5/2015).

Menurut Anton, Sungai Brantas yang berada di Tareko sampai Pasar Burung Splendid tersebut akan dibendung untuk dimanfaatkan menjadi wisata kuliner di atas air. Rencananya, di lokasi juga akan diberi wahana bermain air lain.

“Dengan rencana itu, kami ingin membangkitkan usaha kecil menengah (UKM) di Kota Malang. Mereka bisa ditampung untuk berjualan di wisata kuliner tersebut. Sedangkan, untuk Pasar Burung Splendid, rencananya kami pindah ke Pasar Induk Gadang (PIG),” ujarnya.

Terkait pengelolaan wisata kuliner, Pemkot Malang sudah menjalin komunikasi dengan Jasa Tirta. Sejauh ini, Jasa Tirta setuju dengan rencana pemanfaatan Sungai Brantas untuk wisata kuliner. “Makanya, saya ingin rencana pembuatan wisata kuliner di atas air ini masuk ke dalam RPJMD Kota Malang,” katanya.

Sebelumnya, Pemkot Malang berencana membuat wisata kuliner di atas Sungai Brantas yang berada di belakang Tareko. Rencana pembuatan wisata di atas air itu akan dimasukkan dalam draft Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Malang.

Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kota Malang, Nuzul Nurcahyo, mengatakan, rencana pembuatan wisata kuliner di atas air itu cukup bagus. Tetapi perlu ada kajian terlebih dulu sebelum membuat wisata kuliner di atas air.

“Rencana pemanfaatan Sungai Brantas untuk wisata kuliner itu bagus. Tetapi harus ada kajian ilmiah terkait lingkungan, sosial, dan ekonomi dalam rencana tersebut. Jangan sampai setelah dibuat wisata kuliner tiba-tiba ada air kiriman dari hulu,” katanya. (Samsul Hadi)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com