Angin sisa musim dingin berembus malas di Pennsylvania Ave NW menemani kaki-kaki yang berhenti di depan Newseum di Washington DC, Senin (28/4/2014). Panel-panel berlapis kaca yang menyuguhkan halaman depan puluhan surat kabar dari berbagai belahan dunia menyapa kaki-kaki yang berhenti.
”Newseum”, permainan kata ”news” dan ”museum”, memang sebuah museum sejarah pers Amerika Serikat (AS). Lebih daripada sebuah ”gudang koran”, museum seluas 23.225 meter persegi itu memaknakan kebebasan dengan beton sisa Tembok Berlin yang 28 tahun membelah Jerman.
Sisi barat tembok pembelah Kota Berlin yang didirikan 13 Agustus 1961 itu memesona mata dengan segenap keindahan warna cat semprot. Nuansa sebaliknya langsung terasakan begitu kaki melintasi sela Tembok Berlin.
Sisi timur dinding beton yang polos, angker, tak terjamah warga Berlin Timur yang hidup di bawah rezim militeristik Jerman Timur. Tiga meter dari dinding di sisi Berlin Timur itu berdiri Menara Kematian. Menara yang memastikan tidak ada seorang Berlin Timur pun menjamah Tembok Berlin.
Dari Menara Kematian seperti itulah tentara Jerman Timur menembak Peter Fechter saat pemuda 18 tahun itu mencoba melompati Tembok Berlin pada 17 Agustus 1962. Mereka melarang warga Berlin Timur menolong Fechter yang terluka, membiarkannya tersuruk dan meninggal di sela-sela kawat berduri. Hingga tembok itu diruntuhkan pada 1989, sejumlah 246 warga Berlin Timur tewas saat mengikuti jejak Fechter.
Di balik berita
Newseum merangkai sejarah besar Tembok Berlin itu dengan cerita di balik jejalan berita di koran dan televisi kita. Kisah di balik berita itu diantarkan sebuah mobil putih penuh sayatan peluru dan serpihan ledakan.
Itulah ”mobil veteran” para fotografer majalah Time peliput perang etnis di Yugoslavia pada 1990. Retak-hancur kaca depan mobil itu menggenapi kisah heroiknya menyelamatkan para fotografer hilir mudik di tengah kancah perang demi sebuah foto di halaman majalah ternama itu.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.