Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Museum Geologi, dari Bandung untuk Dunia

Kompas.com - 28/05/2014, 16:16 WIB

”Baru kali ini saya datang ke Museum Geologi, tertarik program Night at The Museum. Sekalian cari suasana malam mingguan baru. Mungkin enggak, ya, fosilnya hidup seperti di film,” kata Mutiara tertawa kecil, merujuk film Hollywood Night at The Museum yang dibintangi Ben Stiller.

Program baru Night at The Museum adalah satu dari kreativitas yang ditawarkan Museum Geologi. Didukung lampu terang benderang di semua sudutnya, program ini mencoba mengusir stigma museum yang kusam dan menakutkan, menjadi tempat menarik dan menyenangkan untuk dikunjungi.

Museum yang selesai dibangun pada 1928 ini pun mulai bersolek. Lemari kayu jati setinggi 2 meter diganti kaca pamer berukuran lebih pendek, memudahkan pengunjung melihat koleksi museum. Tampilan digital hingga wahana simulasi gempa bumi ditampilkan guna menarik minat pengunjung.

Kepala Museum Geologi Sinung Baskoro mengatakan, Penelitian pun terus dilakukan dan dipublikasikan. Museum Geologi giat meneliti fosil moluska dan sudah menerbitkan dua katalog tentang holotype molusca. Demi melengkapi koleksi vertebrata, pihaknya tengah mempersiapkan Atlas Fosil Vertebrata Indonesia.

”Kami juga giat melakukan kunjungan ke beberapa daerah di Indonesia yang memiliki potensi geodiversity dan geoheritage yang nantinya akan direkomendasikan sebagai kawasan lindung geologi (geoconservation),” katanya.

Hasilnya tidak sia-sia. Tingkat kunjungan ke Museum Geologi terus meningkat. Pada 2010, jumlah kunjungan hanya 375.000 orang. Tiga tahun kemudian, menurut Sinung Baskoro, jumlah kunjungan melonjak hingga 500.000 orang per tahun. Penerapan tiket masuk Rp 2.000-Rp 10.000 per orang sejak September 2013 tidak memengaruhi minat pengunjung.

”Kami selalu berusaha dan berharap agar beragam Museum Geologi dan segala jenis koleksinya akan terus menjadi inspirasi Indonesia dan dunia,” kata Sinung. Begitulah seharusnya Indonesia, negara dengan kekayaan geologi dan gunung api aktif yang letusannya pernah menggemparkan dunia. (Cornelius Helmy)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com