Dalam rangka memperkenalkan kekayaan kuliner asli Indonesia kepada masyarakat Indonesia dan dunia internasional, Badan Promosi Pariwisata Indonesia (BPPI) untuk ketiga kalinya menggelar Ina Culinary Fair 2014 di Parkir Timur Gelora Bung Karno Senayan, Jakarta pada 13-15 Juni 2014.
“Sejak resmi dibentuknya BPPI berdasarkan UU No.9 tahun 2010 dan Keppres RI Nomor 22 Tahun 2011, kami telah secara aktif menyelenggarakan kegiatan-kegiatan baik skala nasional maupun internasional,” ujar Ketua Badan Promosi Pariwisata Indonesia (BPPI), Wiryanti Sukamdani saat jumpa pers “ina Culinary BPPI” di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Sabtu (7/6/2014).
Menurutnya hal tersebut dilakukan sebagai salah satu upaya membantu Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif untuk meningkatkan citra kepariwisataan, pencapaian target kunjungan wisman tahun 2014 sebesar 9,3 juta, penerimaan devisa serta perjalanan wisnus sebesar 253 juta.
Yanti menegaskan kepada peserta, “Para peserta nanti jangan sampai kekurangan persediaan, seperti tahun sebelumnya jam 10.00 WIB makanan yang dijual sudah habis, sementara kita mulai buka stan dari pukul 09.00 hingga 22.00 WIB”.
Pada penyelenggaraan kali ini para peserta akan memamerkan menu masakan dari 30 Ikon Kuliner Tradisional Indonesia (IKTI) sebagai kekayaan kuliner nusantara yang sudah ditetapkan Kemenparekraf. Sebanyak 30 IKTI itu, yakni Ayam Panggang Bumbu Rujak Yogyakarta, Gado-gado Jakarta, Nasi Goreng Kampung, Serabi Bandung, Sarikayo Minangkabau, Es Dawet Ayu Banjarnegara, Urap Sayuran Yogyakarta, Sayur Nangka Kapau, Lumpia Semarang, Naga Sari Yogyakarta, Kue Lumpur Jakarta, Soto Ayam Lamongan.
“Kegiatan ini akan diramaikan dengan kegiatan lomba, seperti lomba koki cilik, lomba dekorasi hias stan (stan terbaik), demo masakan oleh Oxone, Food Fotographie workshop,” paparnya.
Selain menggelar Ina Culinary 2014, BPPI akan menerbitkan city map. “City map untuk memberikan informasi tentang kuliner di Jakarta. Rencananya akan diterbitkan tiga bulan sekali, di mana restoran yang dipasang di city map tersebut membayar iklan”. (*)