Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menyambut Purnama di Desa Pasiragung

Kompas.com - 09/06/2014, 11:47 WIB
KESENIAN merupakan cara penyampaian dari sebuah bentuk prinsip hidup, watak maupun sejarah singkat masa lampau yang terkadang diangkat dari akar kebudayaan. Penggambaran yang dituangkan dalam seni musikal dan tarian atau akrab disebut kebudayaan tak benda inilah yang menjadi satu-kesatuan nan indah dalam suatu pertunjukan.

Desa Pasiragung, Kecamatan Hantara, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, merupakan salah satu desa budaya Pasundan yang terus dilestarikan dan akan menjadi ikon budaya Pasundan di Kabupaten Kuningan. Desa terpencil dengan kaya keunikan dan ragam kesenian seakan menarik untuk dikunjungi saat bulan purnama tiba.
 
Berbagai pertunjukan budaya yang selama ini tak tergerus oleh perkembangan zaman dan terus diwarisi dan dilestarikan oleh masyarakat desa Pasiragung secara rutin dilaksanakan sebagai tanda wujud syukur terhadap Tuhan Yang Maha Esa, penghormatan kepada junjungan luhur yakni Nabi Muhammad SAW dan para leluhur.

SENDY ADITYA SAPUTRA Permainan tradisional oleh anak-anak di Desa Pasiragung, Kecamatan Hantara, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat. Desa Pasiragung merupakan salah satu desa budaya Pasundan yang terus dilestarikan.
Di saat sang fajar mulai bersinar, masyarakat dengan rutinitas sehari-hari membajak sawah di mana yang biasanya memakai topi khas petani atau yang dikenal dengan sebutan caping, tetapi disini memakai ikat kepala khas pasundan. Para pembuat gula Aren tradisional juga memulai aktifitasnya pergi ke hutan untuk mencari air nira. Selain itu, permainan anak-anak yang mulai tidak dimainkan lagi karena mengikuti modernisasi yakni umpat batu dan Congklak atau Engklek disini terus dipermainkan.

Sang fajar yang bersiap mengakhiri tugasnya berganti sang rembulan kian diramaikan oleh aktifitas masyarakat dan pertunjukan-pertunjukan kesenian. Para penari Kesatron atau tarian perang kesatria yang menceritakan tentang perjuangan, keberanian dan kegigihan masyarakat pasundan dalam membela tanah air tercinta bersiap untuk dipertunjukan.

Dengan ikat kepala khas pasundan, tombak, perisai dan seragam berwarna orange berlarian dan menari di tanah lapang. Dengan pijaran lampu obor yang terbuat dari bambu diiringi dengan alunan musik gamelan seakan pertunjukan semakin sakral dan dramatis.

SENDY ADITYA SAPUTRA Tarian api oleh warga Desa Pasiragung, Kecamatan Hantara, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat. Desa Pasiragung merupakan salah satu desa budaya Pasundan yang terus dilestarikan.
Tak terhenti sampai disitu saja, usai penari Kesatron mempertunjukan kelihaiannya menari seorang seniman maju dan ikut unjuk aksi dalam tarian api yang sungguh mempesona. Dengan tongkat yang telah disulutkan api ia mulai menari dan mempertunjukan aksi yang luar biasa. Semburan dan lingkaran tarian api yang dibuat sangatlah unik untuk dinikmati.

Usai tarian kesatron dan kelihaian sang penari api, saatlah para tetua-tetua desa berkumpul. Mereka duduk bersila, memejamkan mata sejenak, menyatukan hati dan pikirannya untuk memulai menyatukan diri mereka kepada alam semesta dan dengan kerendahan hati mengucapkan wujud syukur kepada Tuhan YME dan mengagungkan junjungan tinggi manusia paling sempurna yakni Nabi Muhammad SAW.

Kertas-kertas yang bertuliskan penggalan ayat-ayat Alquran dan puji-pujian mulai dilantunkan. Seni musik Gambyung yang membuat suasana kian sakral dan khidmat mengiringi suara-suara para orang-orang tua yang terkesan dengan nada tinggi. Pukulan demi pukulan alat musik Gambyung bernada naik turun sampai membuat badan pun ikut bergoyang perlahan demi perlahan.

SENDY ADITYA SAPUTRA Permainan tradisional di Desa Pasiragung, Kecamatan Hantara, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat. Desa Pasiragung merupakan salah satu desa budaya Pasundan yang terus dilestarikan.
Memang, budaya Sunda dikenal dengan menjujung tinggi sopan santun. Pada umumnya karakter masyarakat sunda, ramah tamah (someah), murah senyum, lemah lembut, dan sangat menghormati orangtua. Cermin budaya dan kultur masyarakat yang diajarkan sebagaimana halus dalam berperilaku dan bertutur kata.

Sisi religius didampingi dengan seni kultur yang unik dan terus terwarisi, dan dijalankan dengan prinsip “silih asih, silih asah dan silih asuh” atau saling mengasihi, saling mempertajam diri dan saling melindungi dalam kehidupan sehari-hari sunggulah sebuah panutan kultur pasundan yang kelak menjadi manusia yang beretika. (Sendy Aditya Saputra)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wahana dan Kolam Renang di Kampoeng Kaliboto Waterboom Karanganyar

Wahana dan Kolam Renang di Kampoeng Kaliboto Waterboom Karanganyar

Jalan Jalan
Gunung Ruang Meletus, AirAsia Batalkan Penerbangan ke Kota Kinabalu

Gunung Ruang Meletus, AirAsia Batalkan Penerbangan ke Kota Kinabalu

Travel Update
Kampoeng Kaliboto Waterboom: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Kampoeng Kaliboto Waterboom: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di The Nice Garden Serpong

Aktivitas Wisata di The Nice Garden Serpong

Jalan Jalan
Delegasi Dialog Tingkat Tinggi dari China Akan Berwisata ke Pulau Padar Labuan Bajo

Delegasi Dialog Tingkat Tinggi dari China Akan Berwisata ke Pulau Padar Labuan Bajo

Travel Update
The Nice Garden Serpong: Tiket Masuk, Jam Buka, dan Lokasi

The Nice Garden Serpong: Tiket Masuk, Jam Buka, dan Lokasi

Jalan Jalan
Cara ke Sukabumi dari Bandung Naik Kendaraan Umum dan Travel

Cara ke Sukabumi dari Bandung Naik Kendaraan Umum dan Travel

Travel Tips
Pengembangan Bakauheni Harbour City di Lampung, Tempat Wisata Dekat Pelabuhan

Pengembangan Bakauheni Harbour City di Lampung, Tempat Wisata Dekat Pelabuhan

Travel Update
Asita Run 2024 Digelar di Bali Pekan Ini, Terbuka untuk Turis Asing

Asita Run 2024 Digelar di Bali Pekan Ini, Terbuka untuk Turis Asing

Travel Update
13 Telur Komodo Menetas di Pulau Rinca TN Komodo pada Awal 2024

13 Telur Komodo Menetas di Pulau Rinca TN Komodo pada Awal 2024

Travel Update
Tanggapan Kemenparekraf soal Jam Kerja 'Overtime' Sopir Bus Pariwisata

Tanggapan Kemenparekraf soal Jam Kerja "Overtime" Sopir Bus Pariwisata

Travel Update
Tip Jalan-jalan Jenius ke Luar Negeri, Tukar Mata Uang Asing 24/7 Langsung dari Aplikasi

Tip Jalan-jalan Jenius ke Luar Negeri, Tukar Mata Uang Asing 24/7 Langsung dari Aplikasi

BrandzView
Vietnam dan China Siap Bangun Jalur Kereta Cepat Sebelum 2030

Vietnam dan China Siap Bangun Jalur Kereta Cepat Sebelum 2030

Travel Update
Libur Lebaran, Tren Kunjungan Wisatawan di Labuan Bajo Meningkat

Libur Lebaran, Tren Kunjungan Wisatawan di Labuan Bajo Meningkat

Travel Update
ASDP Catat Perbedaan Tren Mudik dan Arus Balik Lebaran 2024 Merak-Bakauheni

ASDP Catat Perbedaan Tren Mudik dan Arus Balik Lebaran 2024 Merak-Bakauheni

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com