Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Eropa dalam Empat Negara

Kompas.com - 10/06/2014, 09:00 WIB
JIKA Anda punya waktu sembilan hari di Eropa, berdiam hanya di satu negara tentu bukanlah pilihan bijak. Demikian pula dengan pilihan moda transportasi udara, yang sepertinya mesti ditimbang ulang jika waktu bukan sebuah perkara.

Pasalnya, dengan 47 negara di benua tersebut, dan sebanyak 28 negara tergabung dalam Uni Eropa, maka berkunjung ke beberapa negara memang mutlak dilakukan. Jerman, Belanda, Perancis, dan Italia. Itulah negara-negara yang disinggahi Kompas selama pertengahan Februari lalu bersama rombongan Gunnebo Indonesia.

Kami memilih transportasi darat, mobil dan kereta, di antara embusan angin akhir musim dingin yang masih menusuk. Selain karena infrastruktur jalan yang terbilang mulus, jaringan kereta di sejumlah negara di benua itu memang terkoneksi dengan baik.

Perjalanan itu dimulai dengan menyinggahi Düsseldorf, Jerman. Pasangan suami istri nan baik hati, Wolfgang Jungbluth (60) dan Tina Jungbluth (66), mengantarkan kami mengunjungi Katedral Köln (Cologne) di Negara Bagian Nordrhein-Westfalen melintasi jalan bebas hambatan (autobahn).

Jalan itu memang sesuai dengan namanya. Permukaan jalan yang dilintasi nyaris tanpa gelombang dan tonjolan membahayakan, membuat Wolfgang bisa leluasa memacu mobil yang dikemudikannya.

Tak berapa lama kemudian, kami sudah sampai di Venlo, Belanda. Venlo berlokasi di sisi tenggara Belanda dan berbatasan dengan wilayah Jerman.

KOMPAS/INGKI RINALDI Salah satu pojok Galleria Vittorio Emanuele II di Milan, Italia.
Tak banyak yang bisa dilakukan di tempat ini, mengingat sebagian besar aktivitas di ruang publik sudah nyaris berakhir pada petang hari. Setelah menyelesaikan sejumlah tugas dan memenuhi beberapa janji di Jerman, kami melaju menuju Paris dengan menumpang kereta.

Perjalanan kereta di Jerman dimulai tepat waktu. Kereta yang ditumpangi pun relatif nyaman dengan goyangan di gerbong yang tidak terlalu terasa.

Akan tetapi, ”goyangan” sesungguhnya justru terasa saat berada di Paris. Bentuk arsitektur dan simpang jalan yang nyaris seragam hingga membuat tersesat menjadi pengalaman berikutnya saat kami berjalan kaki dari dan menuju ke hotel tempat menginap.

Hal yang terlihat cukup menarik adalah keberadaan sepasang muda-mudi asal Asia yang mengenakan gaun dan setelan jas rapi berfoto bersama sejumlah juru foto dengan latar belakang piramida kaca Museum Louvre. Pakaian dan gaun resmi yang dikenakan mereka mirip dengan yang dipergunakan untuk pernikahan.

Jembatan ”The Pont des Arts” untuk pejalan kaki yang di sisi-sisinya digantungi gembok serta dikenal dengan ”gembok cinta” adalah tujuan yang juga menarik. Disebut gembok cinta karena gembok-gembok itu ditulisi nama seseorang beserta pasangannya.

Sejumlah penjual gembok juga terlihat menjajakan barang dagangannya di jembatan tersebut. Akan tetapi, sayangnya, aksi corat-coret menggunakan sejumlah alat tulis tak urung juga terjadi di sebagian sisi jembatan.

Kereta kembali menjadi pilihan tatkala kami hendak menuju Milan, Italia. Tentu saja Katedral Milan wajib didatangi.

KOMPAS/INGKI RINALDI Salah satu sudut jalan di Venlo, Belanda.
Daftar kunjungan selanjutnya adalah Galleria Vittorio Emanuele II di Milan yang berisikan sejumlah toko merek-merek terkenal. Perjalanan berikutnya menuju Lavis, Trento, Italia, yang berada di sisi utara negara tersebut.

Sedikit salju masih bisa disaksikan di kawasan pegunungan di sini. Tak lama setelah berkunjung di Trento, yang berada di pusat Eropa dan merupakan salah satu wilayah dengan kualitas hidup terbaik, kami lantas bergegas menuju Roma.

Lagi-lagi kami kembali menumpang kereta. Sekalipun relatif nyaman, jadwal keberangkatan, dan tentu saja kedatangan, kereta di Italia tidak setepat di Jerman dan Perancis. (Ingki Rinaldi)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Travel Tips
Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Travel Update
Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Travel Update
4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

Travel Tips
Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Jalan Jalan
4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

Travel Tips
Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Travel Update
Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Jalan Jalan
Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Jalan Jalan
 7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

Jalan Jalan
5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

Travel Tips
Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Travel Update
Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com