Tahun 1979 beberapa penduduk melaporkan kembali keberadaan Gunung Padang kepada pemerintah. Pada tahun 1998, pemerintah menetapkan situs ini sebagai cagar budaya melalui Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.
Meski setelah itu situs ini menjadi lokasi wisata, perhatian masyarakat baru muncul setelah ada penelitian Tim Katastropik Purba tahun 2011 dan disusul TTRM sejak 2012.
Gunung Padang sedikit banyak mengubah kehidupan warga sekitar yang sebagian besar bertani. Warung makan bermunculan menjelang masuk kawasan situs. Penyewaan ojek tumbuh, begitu juga jasa memandu wisata. Dadi bahkan membuka tempat menginap sederhana dengan sewa Rp 20.000-Rp 60.000 per malam per orang. Apabila ingin disiapkan makan, tambah Rp 15.000 lagi.
Untuk mencapai Gunung Padang, sebaiknya membawa kendaraan sendiri. Situs ini berada di Kampung Gunung Padang dan Kampung Panggulan, Desa Karyamukti, Kecamatan Campaka. Dari Kota Cianjur, berjalan 50 kilometer ke arah Kota Sukabumi dan di sisi kiri akan terlihat papan petunjuk menuju situs.
Masih 20 kilometer dari jalan raya sebelum tiba di Gunung Padang. Jalanan terus menanjak dan di kiri-kanan kebun teh memberi pemandangan berganti-ganti dengan kampung penduduk.
Sekitar 8 kilometer menjelang situs, ada stasiun kereta api Lampegan. Jalur itu menghubungkan Cianjur-Sukabumi. Sempatkan mampir di stasiun kecil, tetapi apik itu untuk menikmati pemandangan terowongan tua buatan tahun 1882 sejarak 500 meter dari stasiun. Kehidupan terasa berhenti di sana. (Ninuk Mardiana Pambudy)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.