Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 16/06/2014, 11:49 WIB
JEMBER, KOMPAS.com — Pemerintah Provinsi Jawa Timur mendorong sektor pariwisata melalui Festival Kesenian Kawasan Selatan (FKKS) di beberapa kabupaten yang dilalui jalur lintas selatan di provinsi setempat.

"FKKS digelar untuk mendorong sektor pariwisata agar dicintai dan dihargai oleh masyarakat sehingga seni dan budaya di daerah setempat tetap utuh," kata Sekretaris Daerah Pemprov Jatim, Akhmad Sukardi, di sela-sela kegiatan FKKS di Alun-alun Kecamatan Ambulu, Kabupaten Jember, Sabtu (14/6/2014) malam. Acara FKKS berlangsung hingga Minggu (15/6/2014).

Menurut dia, festival tersebut merupakan salah satu cara yang diselenggarakan Pemprov Jatim melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jatim untuk merespons pembangunan jalur lintas selatan (JLS), khususnya di bidang seni dan budaya.

"Festival itu merupakan bagian dari upaya mempersiapkan masyarakat di kawasan selatan untuk melakukan langkah positif melalui pemberdayaan dalam segala bentuk kreativitas yang terkait dengan seni dan budaya di tengah derasnya arus budaya asing yang masuk ke Indonesia sehingga masyarakat dituntut untuk lebih mencintai dan mengembangkan budaya asli daerah," paparnya.

Sukardi memberikan contoh obyek dan destinasi pariwisata di Jatim yang tidak kalah dengan Pulau Bali. Kesenian tarinya menyuguhkan permainan lirikan mata menjadi magnet tersendiri karena mereka mempromosikannya dengan baik.

KOMPAS.COM/IRA RACHMAWATI Sebanyak 14 atase pertahanan negara sahabat mengunjungi Banyuwangi, Selasa (3/6/2014) malam. Rombongan disuguhkan tarian selamat datang, Jejer Gandrung yang diiringi pemain musik tradisional.
"Jatim tidak kalah dalam menampilkan gelar seni budayanya karena memiliki kekayaan berupa keanekaragaman seni budaya daerah dengan kekhasan yang mencerminkan identitas, karakter, ekspresi, estetika, dan corak artistik daerah masing-masing," tuturnya.

Keragaman yang ada di Indonesia dan Jatim, lanjut Sukardi, harus dipahami sebagai karunia dan anugerah sehingga bukan menjadi penghalang dalam pelaksanaan pembangunan kebudayaan, melainkan harus dimaknai sebagai modal berharga untuk mewujudkan identitas jati diri bangsa.

"Saya juga mengingatkan agar masyarakat selalu membina dan memelihara kesenian asli daerah sendiri, serta generasi muda, yang saat ini dituntut untuk lebih mencintai dan menghargai seni dan budaya yang ada," katanya.

Sementara itu, Jarianto, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jatim, dalam laporannya menjelaskan kegiatan festival tersebut bertujuan untuk membangun kawasan selatan Jatim dari Pacitan hingga Banyuwangi yang telah ditetapkan oleh Pemprov Jatim lewat pembangunan JLS.

"Ketika pembangunan JLS telah dilaksanakan, maka akan mempercepat pertumbuhan ekonomi rakyat dari Pacitan hingga Banyuwangi sehingga percepatan pertumbuhan ekonomi secara tidak langsung akan memengaruhi proses perubahan budaya," tuturnya.

KOMPAS/RUNIK SRI ASTUTI Pantai Watukarung di Kecamatan Pringkuku, Kabupaten Pacitan, Jawa Timur, Oktober 2012.
Oleh karena itu, FKKS hadir untuk menjaga eksistensi budaya yang ada agar tidak hilang, khususnya di kawasan selatan Jatim. "Kami akan berkeliling di delapan daerah yang masuk dalam kawasan selatan Jatim seperti Kabupaten Pacitan, Trenggalek, Blitar, Tulungagung, Malang, Lumajang, Jember, dan Banyuwangi untuk terus mengenalkan kebudayaan dan kesenian di daerah setempat," katanya.

FKKS banyak mempromosikan produk seni budaya dari delapan daerah kawasan selatan. Pameran hasil karya dan cinderamata disajikan, berupa makanan khas dari daerah, hasil kerajinan masyarakat, batik, pakaian tari, pernak-pernik khas daerah, dan permainan kerajinan rakyat daerah setempat.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber Antara
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Panduan Lengkap ke Pameran Repatriasi di Galeri Nasional Indonesia

Panduan Lengkap ke Pameran Repatriasi di Galeri Nasional Indonesia

Travel Tips
India Peringkat 6 Negara Penyumbang Turis Asing Terbanyak ke Indonesia

India Peringkat 6 Negara Penyumbang Turis Asing Terbanyak ke Indonesia

Travel Update
5 Tips Wisata ke Umbul Sigedang-Kapilaler di Klaten, Datang Pagi

5 Tips Wisata ke Umbul Sigedang-Kapilaler di Klaten, Datang Pagi

Travel Tips
7 Museum di Jakarta yang Instagramable buat Liburan Akhir Tahun 

7 Museum di Jakarta yang Instagramable buat Liburan Akhir Tahun 

Jalan Jalan
Intip Isi Pameran Repatriasi di Galeri Nasional Indonesia, Ada Apa Saja?

Intip Isi Pameran Repatriasi di Galeri Nasional Indonesia, Ada Apa Saja?

Jalan Jalan
4 Tips Berkunjung ke Pameran Repatriasi, Registrasi Online Dulu

4 Tips Berkunjung ke Pameran Repatriasi, Registrasi Online Dulu

Travel Tips
14 Aturan Berkunjung ke Pameran Repatriasi, Boleh Memotret di Area Tertentu

14 Aturan Berkunjung ke Pameran Repatriasi, Boleh Memotret di Area Tertentu

Travel Update
Pengalaman Berkunjung ke Pameran Repatriasi, Lihat Pusaka Pangeran Diponegoro

Pengalaman Berkunjung ke Pameran Repatriasi, Lihat Pusaka Pangeran Diponegoro

Jalan Jalan
10 Kota Termurah di Dunia 2023, Mana Saja?

10 Kota Termurah di Dunia 2023, Mana Saja?

Travel Update
Harga Tiket dan Jam Buka Umbul Sigedang-Kapilaler di Klaten

Harga Tiket dan Jam Buka Umbul Sigedang-Kapilaler di Klaten

Travel Update
3 Wisata sambil Olahraga Alam Bebas di Bangka, Akses Dekat ke Bandara

3 Wisata sambil Olahraga Alam Bebas di Bangka, Akses Dekat ke Bandara

Travel Update
5 Aktivitas di Pantai Klotok Wonogiri, Main Air hingga Naik ATV

5 Aktivitas di Pantai Klotok Wonogiri, Main Air hingga Naik ATV

Travel Tips
10 Kota Termahal di Dunia, Peringkat 1 dari Negara Tetangga Indonesia 

10 Kota Termahal di Dunia, Peringkat 1 dari Negara Tetangga Indonesia 

Travel Update
5 Aktivitas di Pameran Repatriasi, Lihat Arca dan Ambil Majalah Gratis

5 Aktivitas di Pameran Repatriasi, Lihat Arca dan Ambil Majalah Gratis

Travel Tips
Harga Tiket Terbaru Gunung Api Purba Nglanggeran, Siang dan Malam Berbeda

Harga Tiket Terbaru Gunung Api Purba Nglanggeran, Siang dan Malam Berbeda

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com