Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menyusuri Goa Sikidang yang Masih Perawan

Kompas.com - 16/06/2014, 15:31 WIB
KULON PROGO, KOMPAS.com - Selain panorama alam yang menawan, deretan perbukitan Menoreh di wilayah Kulonprogo menyimpan potensi wisata natural yang beragam. Satu di antaranya adalah Goa Sikidang Kencana di Girimulyo yang terbilang masih perawan.

Goa ini terletak di wilayah perbukitan Pedukuhan Sabrang Kidul, Desa Purwosari, Kecamatan Girimulyo, Kabupaten Kulon Progo, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Memiliki kedalaman lorong sekitar 150 meter dan terdapat sungai bawah tanah yang alirannya konon bisa tembus sampai Goa Kiskendo di wilayah Desa Jatimulyo. Namun, pintu keluar goa saat ini tertutup oleh bongkahan batu besar sehingga manusia tidak bisa melewatinya.

Mulut goa berupa lubang sempit berdiameter sekitar dua meter saja dan sedikit curam. Begitu masuk ke tubuh goa, sebuah ruang cukup lapang dengan stalaktit dan stalagmit yang saling menjulang serta batu-batu berukuran besar langsung tampak menyambut. Gemericik air dari aliran sungai kecil menggema di dalam goa serta sesekali ditimpali cericit kelelawar penghuni gua. Nuansa eksotis pun semakin menyeruak.

“Goa ini terbilang masih perawan dan belum banyak dikenal. Padahal, Goa Sikidang ini cukup punya daya tarik,” kata Kepala Desa Purwosari, Purwito Nugroho, Minggu (15/6/2014).

Menurut Purwito, goa itu ditemukan oleh Mbah Bongsoriyo, leluhur Desa Purwosari beberapa ratus tahun yang lalu. Adapun keturunan ketujuh Mbah Bongsoriyo, Sarijan (75), saat ini masih hidup di desa tersebut. Penemuan goa bermula ketika Mbah Bongso tengah menggembalakan kambingnya di sekitar goa. Namun, saat hendak pulang, Mbah Bongso mendapati beberapa ekor kambingnya ternyata hilang.

Dia lalu mencarinya dan menemukan kambingnya ada di goa tersebut. Saat itu, kambing-kambing tersebut terlihat berkeliaran di dalam goa bersama seekor kidang atau kijang (rusa). Dari situlah, goa tersebut kemudian dikenal sebagai Goa Sikidang Kencana.

Dari struktur lorong dan bebatuan, lanjut Purwito, goa ini memiliki daya tarik tersendiri. Yakni adanya enam spot menarik yang merupakan hasil cipta alam dengan komposisi bebatuan yang menakjubkan. Di antaranya adalah berupa batuan kapur besar yang menyerupai pohon beringin lebat (ringin kurung), batuan serupa kentongan, ruangan besar yang disebut selangit dan bebatuan alami yang serupa bentuk stupa candi (candi sewu).

Selain itu juga ada batu hasil menyatunya stalaktit dan stalagmit yang membentuk semacam tiang goa (soko bentet) serta batu besar yang menyerupai bentuk hati (bungkus angkrem). Meski begitu, potensi goa tersebut masih belum tergarap maksimal oleh Pemerintah Kabupaten Kulon Progo.

“Goa ini tentu saja bisa jadi daya tarik untuk wisata minat khusus. Kami berharap pemerintah bisa membantu kami untuk menggarap Wisata Jelajah Goa Sikidang ini,” kata Purwito.

Upaya untuk mengenalkan potensi wisata Goa Sikidang ini tak hanya dilakukan oleh pihak desa. Komunitas di Kulon Progo yang merasa peduli dengan obyek-obyek wisata alternatif juga berusaha untuk turut mempromosikan goa tersebut pada khalayak yang lebih luas.

Misalnya Forum Binangun Kulonprogo (FBKP), sebuah komunitas yang terdiri atas penggiat media sosial Facebook atau sering disebut fesbuker.

Ketua FBKP, Bagus Loka mengatakan, sebagai warga Kulon Progo, pihaknya merasa perlu untuk turut memopulerkan potensi yang belum banyak dikenal. Apalagi, Goa Sikdiang memiliki panorama yang masih sangat alami dan asri. Dalam penilaiannya, goa ini sudah semestinya bisa digarap optimal menjadi tujuan wisata yang akan menjadi ikon baru Kulon Progo. (Singgih Wahyu Nugraha)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Travel Update
4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

Travel Tips
Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Jalan Jalan
4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

Travel Tips
Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Travel Update
Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Jalan Jalan
Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Jalan Jalan
 7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

Jalan Jalan
5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

Travel Tips
Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Travel Update
Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Hotel Story
Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com