Sungai tempat hewan ini hidup, jika dilihat sekilas tak ada tanda-tanda keanehan di sini. Tetapi rasa penasaran kami pun memuncak setelah sang pawang mengajak kami menyeberangi sungai dengan arus cukup deras.
Karena mencium bau amis dari dari telur itulah belut-belut berukuran besar naik ke permukaan dan menghampiri telur untuk memakannya. Sebelumnya kami tak berani memegang belut besar ini karena melihat dengan lahapnya menghabiskan ikan momar. Tetapi sang pawang pun berbicara kepada kami, "Morea baik, tidak menyerang manusia".
Akhirnya kami pun memberanikan diri untuk memegangnya, tetapi karena bobot belut yang berat dan licin itulah kami tidak bisa mengangkat hingga ke permukaan sungai. Dengan rasa senang, kami pun mencoba memberi makan belut-belut hingga celana yang kami pakai basah terendam air.
Sungguh sebuah pengalaman takkan terlupakan dapat melihat dan mengabadikan gambar belut besar yang akan mengalami kepunahan jika tidak dilestarikan dengan baik oleh masyarakat sekitar. (SENDY ADITYA SAPUTRA)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.