Taman kota seluas 74 hektar tersebut digagas Sir Stamford Raffles, pendiri Singapura modern dan seorang naturalis pada tahun 1822. Kebun Botanik Singapura itu kini masuk dalam nominasi UNESCO untuk kategori warisan budaya dunia terhitung sejak tahun 2012 lalu. Meskipun taman ini begitu terawat dengan koleksi tanaman dan pohon dari seluruh dunia, pengunjung gratis menikmati setiap hari.
”Saya paling suka taman ini karena paling alami dibandingkan dengan tempat lain di Singapura. Saya bisa ke sini kapan saja saya ada waktu luang,” kata Frederick (53), warga Austria yang bekerja di Singapura.
Banyak orang sengaja membuka bekal makan siang dan bersantap di tempat duduk di bawah rindang pohon. Di akhir pekan atau saat musim libur sekolah, tikar-tikar dihampar di lapangan rumput. Pengunjung menikmati piknik yang sempurna bersama pasangan, kolega, atau keluarga mereka.
Bagi yang mau lebih memanjakan lidah dan bersantai, ada sejumlah tempat makan unik tersedia di kebun botanik ini, termasuk yang berbau Indonesia, The Blue Bali.
Sejarah bumi
Di kebun ini, ada satu taman bertema yang menarik, yaitu Evolution Garden (Taman Evolusi). Pengunjung akan mendapati dirinya terlempar ke jutaan tahun silam saat kehidupan pertama kali muncul di bumi. Ada replika makhluk hidup pertama bersel satu hingga ke zaman Jurassic saat hewan-hewan besar hidup, seperti dinosaurus. Taman ini kemudian membawa penikmatnya ke kehidupan saat ini.
”Sudah rutin kami membawa murid kami ke sini untuk kelas luar ruang. Mereka dikenalkan pada sejarah bumi dan ternyata sangat menarik bagi anak-anak ini,” kata Aminah, guru taman kanak-kanak yang siang itu memimpin 20 muridnya bermain dan belajar di Taman Evolusi.
Taman yang multifungsi dan sarat muatan pendidikan tanpa memberatkan para pengunjung tampaknya memang serius disediakan oleh Pemerintah Singapura. Di bagian lain negeri yang hanya terdiri dari satu pulau utama ini ada kawasan baru bernama Marina Bay. Di lahan yang murni hasil reklamasi laut itu kini berdiri Gardens by the Bay yang fenomenal.
Bisa dipastikan Singapura menghabiskan banyak sekali uang untuk membangun Gardens by the Bay beserta jaringan transportasi massal, seperti MRT dan bus, juga jaringan jalan serta fasilitas lain. Namun, ternyata menikmati sebagian besar taman di tepi pantai ini pun gratis. Supertrees atau pohon-pohon raksasa buatan menjadi daya tarik yang bebas didekati siapa saja.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.