Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 07/07/2014, 12:59 WIB
PALANGKARAYA, KOMPAS.com - Asosiasi Duta Wisata Indonesia (Adwindo) mendorong pemuda untuk semakin mengeksplorasi destinasi wisata baru di Indonesia. Salah satu daerah yang diharapkan menjadi destinasi pariwisata alternatif adalah Kalimantan Tengah (Kalteng).

Sebagai provinsi terbesar di Kalimantan, Kalteng memiliki berbagai potensi wisata yang bila dieksplorasi dengan baik, bisa menciptakan destinasi wisata baru yang ramai dikunjungi oleh wisatawan lokal maupun mancanegara.

Putri Pariwisata Kalteng 2013 Fia Delfia Adventy menuturkan, berbagai potensi pariwisata Kalteng harus dipromosikan secara optimal untuk menarik lebih banyak wisatawan. “Menurut saya, kendala dalam pengembangan pariwisata Kalteng yaitu keterbatasan dana dan kurangnya kerja sama antara pemerintah dan masyarakat lokal. Padahal, Kalteng sangat kaya akan potensi pariwisata," katanya.

ARSIP ADWINDO Putri Pariwisata Kalteng 2013 Fia Delfia Adventy saat menampilkan Tari Iruang Wundrung pada Pesta Kesenian Bali ke-36 di Taman Budaya Denpasar, Bali.
Menurut Fia, 80 persen wilayah Kalteng yang didominasi hutan hujan tropis menjadi daya tarik tersendiri bagi pariwisata di wilayah ini karena terdapat banyak fauna dan flora khas Kalteng, seperti orangutan dan anggrek.

"Kalteng memiliki potensi wisata budaya yang cukup terkenal, misalnya upacara tiwah, jambe, wara, yaitu upacara pemakaman masyarakat dayak yang menganut agama Hindu Kaharingan. Selain itu, berbagai tarian khas seperti tari mandau, tari wadian, tari manasai, dan lainnya juga sangat menarik untuk dipromosikan kepada para wisatawan," kata Fia.

Berkunjung ke Kalteng, wisatawan akan disuguhkan hamparan hutan hujan tropis dengan iklim yang panas dan lembab. Bila menyukai petualangan dan berjalan-jalan dengan menggunakan perahu motor, para wisatawan bisa menikmati waktu menjelajahi tiga sungai besar di Kalteng, Barito, Kapuas, dan Kahayan.

KOMPAS.COM/I MADE ASDHIANA Persiapan upacara tiwah massal di Desa Parit, Kecamatan Cempaga Hulu, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, Rabu (27/11/2013).
Jangan lewatkan pula untuk berkunjung ke Taman Nasional Tanjung Puting dan bertemu secara langsung dengan orangutan di alam liar. Berkunjunglah ke Tanjung Puting pada Juni-September ketika cuaca cukup cerah dan langit diterangi oleh kunang-kunang dan taburan bintang.

Yesi Angraini, Putri Pariwisata Kalteng 2014, memiliki keyakinan bahwa Kalteng bisa bersaing dengan destinasi pariwisata lainnya. “Pariwisata di Kalteng kini sudah jauh lebih baik dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Pemerintah bersama swasta kian gencar mempromosikan potensi pariwisata Kalteng melalui berbagai kegiatan," ujarnya.

Dia memaparkan, tidak mudah bagi Kalteng untuk menginvestasikan anggaran yang cukup besar dalam pengembangan sarana dan prasarana pariwisata mengingat destinasi wisata andalan Kalteng adalah obyek wisata alam.

DOK INDONESIA.TRAVEL Rumah Betang.
"Namun, saya yakin Kalteng pasti bisa mengembangkan pariwisata dengan baik. Peranan pemerintah memang sangat penting. Semua pihak harus turut berjuang mengembangkan industri pariwisata lokal, karena everyone is tourism ambassador," katanya.

Hal tersebut dikuatkan pula oleh Ketua Asosiasi Duta Wisata Indonesia (Adwindo), Adi Pratama. “Saya rasa para pelaku industri pariwisata di Kalteng harus semakin giat menjalin relasi dengan para pembuat kebijakan. Dukungan dari media dan kesempatan untuk tampil di berbagai kegiatan, sangat membantu untuk mengenalkan keunikan budaya Kalteng kepada masyarakat," ujarnya.

Selain keindahan alam, Kalteng juga terkenal dengan potensi wisata budaya dan kuliner. Kebudayaan khas Kalteng seperti masyarakat adat Dayak lengkap dengan Rumah Betang tentu menjadi sebuah daya tarik sendiri untuk dikunjungi.

KOMPAS.COM/I MADE ASDHIANA Ikan Jelawat di Warung Kampoeng Delin, Sampit, Kalteng.
Kehidupan penduduk di beberapa daerah juga masih banyak yang melestarikan kearifan lokal seperti berladang secara gotong royong dan melakukan berbagai tradisi turun temurun Suku Dayak seperti tiwah, ijambe dan wara. "Selain itu tiap daerah di Kalteng juga memiliki banyak bahasa, tarian, maupun kuliner tradisional. Hal ini menjadi alasan mengapa jumlah wisatawan yang berkunjung ke Kalteng semakin meningkat," tambah Adi Pratama. (*)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Hati-hati Pakai Headphone di Pesawat, Ini Alasannya

Hati-hati Pakai Headphone di Pesawat, Ini Alasannya

Jalan Jalan
Desa di Bangka Tengah Ini Gelar Event Budaya Jelang Mulid Nabi Muhammad, Ada Kirab 1.000 Telur

Desa di Bangka Tengah Ini Gelar Event Budaya Jelang Mulid Nabi Muhammad, Ada Kirab 1.000 Telur

Travel Update
Kawasan Gunung Bromo Akan Direboisasi pada 2024

Kawasan Gunung Bromo Akan Direboisasi pada 2024

Travel Update
Monumen Pancasila Sakti di Lubang Buaya Ditutup sampai 1 Oktober

Monumen Pancasila Sakti di Lubang Buaya Ditutup sampai 1 Oktober

Travel Update
Jelang MotoGP Mandalika 2023, Jumlah Hotel di Mandalika Masih Kurang

Jelang MotoGP Mandalika 2023, Jumlah Hotel di Mandalika Masih Kurang

Travel Update
Panduan Wisata Safari Beach Jateng di Batang

Panduan Wisata Safari Beach Jateng di Batang

Jalan Jalan
Dampak Kebakaran Bromo, Kerugian Capai Rp 89,76 Miliar

Dampak Kebakaran Bromo, Kerugian Capai Rp 89,76 Miliar

Travel Update
5 Aktivitas di Jakarta Architecture Festival 2023, Lihat Pemandangan dari Ketinggian

5 Aktivitas di Jakarta Architecture Festival 2023, Lihat Pemandangan dari Ketinggian

Travel Tips
5 Tips Berkunjung ke Museum Petilasan Mbah Maridjan, Sekalian Lava Tour

5 Tips Berkunjung ke Museum Petilasan Mbah Maridjan, Sekalian Lava Tour

Travel Tips
291.526 Turis India Terbang ke Bali Sepanjang 2023, Terbanyak Setelah Australia

291.526 Turis India Terbang ke Bali Sepanjang 2023, Terbanyak Setelah Australia

Travel Update
Panduan Lengkap ke Jakarta Architecture Festival 2023, Cuma Sampai 30 September

Panduan Lengkap ke Jakarta Architecture Festival 2023, Cuma Sampai 30 September

Travel Tips
5 Spot Foto di Jakarta Architecture Festival 2023, Tempatnya Estetis

5 Spot Foto di Jakarta Architecture Festival 2023, Tempatnya Estetis

Travel Tips
7 Wisata Sejarah dan Budaya di Payakumbuh, Ada Rumah Gadang yang Usianya Ratusan Tahun

7 Wisata Sejarah dan Budaya di Payakumbuh, Ada Rumah Gadang yang Usianya Ratusan Tahun

Jalan Jalan
Cara ke Lapangan Banteng Naik Transjakarta, KRL, dan MRT

Cara ke Lapangan Banteng Naik Transjakarta, KRL, dan MRT

Travel Update
Jadwal Air Mancur di Lapangan Banteng 2023, Ada Dua Sesi

Jadwal Air Mancur di Lapangan Banteng 2023, Ada Dua Sesi

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com