Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sentilan Politik dalam Tari Topeng

Kompas.com - 08/07/2014, 09:43 WIB
JAKARTA, KOMPAS - Tari topeng Bali makin populer seiring perkembangan ceritanya. Ada banyak celah untuk menyelipkan pesan-pesan dalam tarian yang mulanya untuk upacara tradisional itu. Selipan pesan itu justru memperkaya cerita dalam tari topeng.

”Tari topeng sekarang bisa ditampilkan untuk promosi KB (keluarga berencana), sentilan politik, dan selipan misi yang lain. Di tarian ini ada celah untuk menyelipkan pesan. Tariannya sendiri bisa sampai tiga jam karena banyak tarian rakyatnya juga,” ujar pimpinan Lembaga Kesenian Bali Saraswati, I Gusti Kompiang Raka, seusai pertunjukan Drama Tari Topeng Sidakarya di Galeri Indonesia Kaya, Jakarta, Minggu (6/7/2014).

Drama tari topeng itu mengisahkan seorang raja yang memperhatikan kesejahteraan rakyatnya. Kisah itu juga berupa doa yang didengungkan demi kesuksesan.

Dalam perkembangannya, tari topeng banyak imbuhan-imbuhan dan disebut topeng perembon. ”Tari topeng sangat terbuka. Bahkan bisa juga di dalamnya ada perempuan menyanyi. Makanya, tari ini bisa dipentaskan di mana-mana tanpa mengubah cerita rakyatnya,” kata Kompiang.

Dalam pementasan Minggu, tiga pemain topeng, yakni I Wayan Arnawa, Anak Agung Susila Panji, dan Gusti Ngurah Udi Utawan, menarikan topeng Sidakarya dengan memadukan tarian magis dengan sentilan kocak. Di tengah pertunjukan, ketiga karakter topeng memperbincangkan karakter pemimpin.

”Kalau pemimpin zaman dulu itu bijaksana karena dulu para penasihatnya juga luar biasa, ada kiai, ada begawan. Kalau sekarang penasihatnya ingin mencari jabatan,” kata Wayan disambut tepuk tangan penonton.

Agung lantas mengomentari kemajemukan di Indonesia yang terjadi karena warga mencintai negerinya. ”Semua orang bisa berkumpul, dari yang bajunya setengah sampai yang berjilbab,” katanya. Obrolan beringsut pada tema pendidikan berbasis karakter. ”Kita harus paham karakter suku-suku bangsa sehingga tidak berantem. Kalau saling memahami pasti rukun,” kata Wayan.

Obrolan santai itu terpotong oleh adegan sang raja yang dengan kewibawaannya turun mendatangi rakyat. Raja akan mengadakan upacara besar untuk memohon kepada Tuhan supaya masyarakat mendapatkan kesejahteraan. Pesannya, politik itu jangan diperdaya dan memperdayai tetapi harus berbudaya. Doa semua umat akan meleburkan hal-hal negatif untuk keselamatan kita semua.

Ragam topeng

Dalam drama tari topeng, topeng merupakan penutup wajah imaji tokoh-tokoh. Ada dua jenis topeng. Topeng bungkulan, yakni topeng dengan mulut ditutup rapat, tidak bisa berdialog. Kedua ialah topeng sibakan, yakni topeng yang menutupi sebagian wajah. Karakter topeng dapat berdialog karena mulutnya tidak ditutup.

Tarian di Bali awalnya digunakan untuk upacara ritual. Dalam perkembangannya, tarian lalu ditampilkan sebagai tontonan. Semua orang boleh menarikannya.

”Tarian Bali bebas dipelajari. Ada orang Italia yang pintar menarikan tari topeng, bagus. Namun kalau soal magisnya, itu yang sulit didapat,” kata Kompiang.

Menurut Kompiang, ada tiga jenis tari topeng berdasarkan fungsinya. Pertama, tari topeng wali yang hanya ditarikan untuk upacara. Kedua, topeng bebali ditampilkan untuk upacara adat dan pertunjukan. Ketiga, tari balih-balihan, tarian yang hanya untuk tontonan.

”Yang kami tampilkan ini termasuk bebali, tontonan tetapi masih ada ritualnya,” kata Kompiang.

Tari topeng kadang ditampilkan hanya oleh satu pemain, yang bisa memainkan 16 karakter sekaligus, disebut topeng pajegan. Ada tarian yang dimainkan tiga orang, lima orang (panca), hingga tujuh orang (sapta).

”Satu orang bisa bercerita tentang leluhur orang Bali. Topeng atau disebut tapel itu juga macam-macam jenisnya, ada tapel barong, tapel rangga. Topeng yang awal, tentang orang yang bijaksana, yang memberikan tuntunan untuk generasi berikutnya,” kata Kompiang.

Kompiang menambahkan, semua drama tari di Bali induknya ialah tari gambuh. ”Tari gambuh mulai punah dan hanya ditarikan saat upacara kerajaan. Tari topeng induknya juga tari gambuh,” katanya.

Agar tidak punah dan terus populer, tari topeng perlu dipentaskan di ruang yang lebih luas. ”Seperti pentas di mal. Ini bagus supaya anak-anak di mal bisa melihat,” kata Wayan. (IVV)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Hotel Story
Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Travel Update
5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

Jalan Jalan
Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Travel Update
4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

Jalan Jalan
Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Travel Update
5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

Jalan Jalan
Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Travel Update
Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Jalan Jalan
Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Travel Update
Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Travel Tips
Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Travel Update
5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com