Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

”Joged Bumbung”, Tepis Citra Erotis

Kompas.com - 14/07/2014, 16:21 WIB

Dalam perkembangannya, perempuan bisa menari di depan umum. Itu diawali oleh pentas perempuan-perempuan kalangan bangsawan Ubud. Pementasan itu memotivasi perempuan menari di depan publik.

Pengamat seni pertunjukan sekaligus dosen Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar, I Wayan Dibia, menjelaskan, joged bumbung berkembang mengikuti zaman dan kreasi setiap daerah. Pada pementasan di panggung PKB, katanya, joged bumbung menjadi salah satu favorit pengunjung.

Favorit karena penari, penabuh, dan penonton berinteraksi. ”Penari pun harus memiliki kemampuan menjaga diri, tidak memancing gerakan yang eksotis, serta gerakan yang spontan sehingga penonton bisa turut menikmati,” kata Dibia.

Dalam buku Ilen-Ilen Seni Pertunjukan dari I Wayan Dibia, terbitan Bali Mangsi, Denpasar, disebutkan bahwa Bali kaya akan seni pertunjukan. Seni pertunjukan beragam, mulai dari seni tari, seni drama, karawitan, hingga pedalangan yang tergolong klasik sampai garapan modern.

Pertunjukan di Bali terbagi menjadi tiga kelompok, yaitu seni pertunjukan yang disakralkan (terkait religi), seni pertunjukan yang boleh sebagai bebali (seni upacara), dan sebagai balih-balih (seni sekuler).

Selain itu, pertunjukan masih dipengaruhi gaya kedaerahan meski dengan tarian yang sama, seperti joged bumbung. Dibia yakin, selama penari, sekaa, dan penonton yang ikut ngibing itu bisa menjaga diri, otomatis citra erotis tersebut tak bakal ada.

Di pengujung joged bumbung di Pesta Kesenian Bali, tepuk tangan meriah mengakhiri penampilan Yudhiarni sebagai penari terakhir. ”Lega dan bangga rasanya,” ujarnya sambil menyeka peluh. (Ayu Sulistyowati)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com