Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Yuk ke Festival Bunga Tomohon

Kompas.com - 18/07/2014, 15:09 WIB
Kontributor Travel, Sri Noviyanti

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Kota Bunga di Sulawesi Utara akan kembali menggelar Tomohon International Flower Festival (TIFF) 2014. Dengan mengambil tema “Colourful Tomohon”, festival ini akan digelar mulai 7 hingga 12 Agustus mendatang.

“Ini adalah festival keempat sejak diselenggarakannya pada tahun 2008 silam,” ujar Wali Kota Tomohon Jimmy Feidie Eman saat konferensi pers di Balairung Soesilo Soedarman, Kamis (17/7/2014).

Optimisme kesuksesan acara ini dibekali dengan suksesnya peyelenggaraan TIFF 2012 lalu. Antusiasme peserta dikatakan oleh Eman selalu meningkat. “Tahun ini yang sudah terdaftar, ada 30-an peserta. Sebagian besar dari dalam negeri. Ada perwakilan kota, kabupaten dan pihak swasta. Kalau dari luar negeri ada lima peserta,” tambahnya. Peserta dari luar negeri datang dari Thailand, Filipina, Perancis dan Hongkong.

Optimisme juga tak lepas dari dukungan dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dalam penyelenggaraan festival ini. “Kemenparekraf dari mulai 2008 selalu memberi dukungan penuh di mana saat itu masih berskala nasional. Kami sangat mengapresiasi festival ini. Di Indonesia ada banyak lahan bunga, tetapi yang berani mengadakan Festival Bunga hanya Tomohon,” ungkap Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sapta Nirwandar.

Ada empat rangkaian kegiatan pada festival ini. Pertama Tournament of Flowers, yaitu parade kendaraan hias yang diikuti oleh peserta pada tanggal 8 Agustus. Acara ini akan mejadi acara puncak dalam pergelaran festival ini.

Rangkaian kedua, Kontes Ratu Bunga yaitu kontes untuk menjaring minat dan bakat putri terbaik se-Indonesia akan kecintaannya terhadap bunga. Lalu, agenda acara lainnya adalah Pergelaran Seni dan Budaya Nusantara seta pameran landscape taman bunga dan juga pariwisata, perdagangan, investasi dan juga seni rupa.

“Semoga acara ini berdampak besar untuk peningkatan ekonomi masyarakat melalui kepariwisataan maupun ekonomi kreatif. Khususnya pengembangan kreativitas terhadap bunga yang sudah mulai dikembangkan masyarakat setempat,” kata Sapta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com