Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 21/07/2014, 10:50 WIB
Kontributor Semarang, Nazar Nurdin

Penulis


EMBUSAN angin sepoi-sepoi mendera para pengunjung di Pura Mangkunegaran, Kota Surakarta, Jawa Tengah. Mereka yang baru datang tampak terkagum-kagum memandangi keindahan warisan kerajaan Jawa itu. Tampak para pengunjung adalah pengunjung lokal. Tidak sedikit juga turis mancanegara singgah dan memandangi keotentikan pura. Di antara para wisatawan itu, rata-rata mereka terkejut dengan isi dan bangunan dari kayu yang tertata rapi seluas 10 hektar di tengah Kota Solo tersebut.

Pura Mangkunegaran berada persis di Kelurahan Keprabon, Kecamatan Banjarsari, Kota Surakarta. Di tempat itu, selain menjadi obyek wisata juga sebagai kediaman Sri Paduka Mangkunagara. Tidak terlampau sulit menemukan lokasinya. Bangunan itu masih sangat terjaga. Beberapa kali bangunan itu direnovasi, tapi tidak mengubah substansi pura itu. Misalnya saja, kayu jati yang jadi penyangga atap masih digunakan. Begitu juga dengan lantai pura yang diimpor dari Eropa.

“Kayu jati ini utuh rata-rata umurnya 50 tahun ke atas. Kayu jati ini khusus diambil dari dari hutan Donoloyo dari Wonogiri. Sementara ubinnya (marmer) diimpor secara khusus dari Italia, makanya suasananya adem,” ujar Djoko, salah satu pemandu wisata di sana.

KOMPAS.COM/NAZAR NURDIN Dua wisatawan mancanegara sedang melihat lukisan yang ada di dalam Pura Mangkunegaran di Solo, Jawa Tengah. Mereka juga mendapat penjelasan dari pemandu wisata.
Ubin dari marmer itu memang terasa adem karena menyerap dingin. Selain itu, keberadaan kayu jati berperan besar dalam menyerap iklim, dibantu dengan kayu dan lain-lain. Tidak berhenti di situ, pura juga dihiasi dengan berbagai patung dan barang-barang otentik warisan masa lalu. Di depan pura terdapat patung dari yang terbuat perunggu. “Patung ini khas warisan Belanda. Sementara lampu diambilkan dari Istana Bogor saat Kerajaan Belanda masih menguasai Indonesia pada tahun 1862. Kalau kaca pintu ini dari impor dari Belgia,” kata Djoko.

Bangunan Pura Mangkunegaran ini secara umum mempunyai kesamaan dengan Keraton. Pura ini memiliki Pendopo, Pringgitan, Pamedan, dan Kaputren. Semua bangunan itu dikelilingi tembok banteng yang kokoh. Ketika menginjak ke dalam Pura, ada pemandangan yang tak biasa. Nuansa ‘horor’ ketika masuk dalam pura Sri Paduka. Pengunjung pun tidak diizinkan sekadar mengabadikan isi dalam bangunan.

KOMPAS.COM/NAZAR NURDIN Simbol Pura Mangkunegaran di Solo, Jateng.
Di dalamnya, selain berisi tempat untuk bersemedi, juga berisi koleksi museum sejarah terkait perjuangan Indonesia. Koleksi itu terbungkus secara rapi dalam meja yang dibungkus dalam kaca. Ada beberapa meja dan almari kaca di sana yang berisikan pedang dari berbagai dinasti, akik, lencana, bambu runcing, senjata api, dan berbagai koleksi yang lain. Ada juga topeng dalam berbagai bentuk selain juga lukisan dari tokoh-tokoh pendiri bangunan ini.

“Ini lukisan Kumudowati. Artinya, kesaktian pada diri yang melekat pada seorang. Lukisan itu dilukis tahun 1937 oleh pelukis Istana, Raden Ngabehi,” ujar sang pemandu.

Di bawah atap, juga bersandar berbagai corak warna yang dilukis. Menurut pemandu wisata itu, semua yang dilukis mempunyai warna tersendiri. “Ada warna kuning yang berarti menolak ngantuk, warna biru selalu untung dari bencana, hitam mencegah lapar, hijau menolak stres, putih berarti mencegah seks tidak pada tempatnya atau selalu dalam posisi bersih. Warna pink agar selalu waswas, warna ungu agar tidak mempunyai pikiran yang kotor,” kata sang pemandu.

KOMPAS.COM/NAZAR NURDIN Koleksi foto-foto keluarga besar yang terpajang dalam museum Pura Mangkunegaran, Solo, Jawa Tengah.
Pura Mangkunegaran sehari-hari dibuat upacara adat dan tari beksan. Di dalamnya juga berisikan museum Adipati Mangkunegoro. Menurut pemandu wisata, dulu kekayaan Sri Paduka sangat banyak. Seiring dengan kemerdekaan Indonesia, banyak aset yang dikelola oleh pemerintah. “Aset milik Sri Paduka ini banyak, tapi sekarang banyak dikelola pemerintah. Termasuk pabrik gula PTPN di Solo, Stasiun Kereta Api Balapan juga semula milik sini,” ujarnya.

Para wisatawan yang hadir tampak sumringah dengan berfoto ria, baik di keputren maupun di luar lokasi pura. Untuk di luar Pura Mangkunegaran, wisatawan bebas mengambil foto.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Masa Kampanye Tak Berpengaruh pada Reservasi Hotel di DIY

Masa Kampanye Tak Berpengaruh pada Reservasi Hotel di DIY

Travel Update
Nongkrong di Love on Top PIM 3, Gratis Nikmati Pemandangan Jakarta

Nongkrong di Love on Top PIM 3, Gratis Nikmati Pemandangan Jakarta

Jalan Jalan
Indahnya Sunset Pantai Paku Mandeh di Sumbar, Hamparan Pasir Putih dan Air Jernih

Indahnya Sunset Pantai Paku Mandeh di Sumbar, Hamparan Pasir Putih dan Air Jernih

Jalan Jalan
BERITA FOTO: Pesona Gili Trawangan, Keindahan Sunset hingga Dunia Bawah Air

BERITA FOTO: Pesona Gili Trawangan, Keindahan Sunset hingga Dunia Bawah Air

Hotel Story
Investasi Hijau dan Berkelanjutan Jadi Tren Pariwisata Tahun 2024

Investasi Hijau dan Berkelanjutan Jadi Tren Pariwisata Tahun 2024

Travel Update
7 Wisata di Jakarta yang Anti-mainstream buat Liburan Akhir Tahun

7 Wisata di Jakarta yang Anti-mainstream buat Liburan Akhir Tahun

Jalan Jalan
5 Tips Wisata Hemat di Gili Trawangan, Bawa Bekal Saat Snorkeling

5 Tips Wisata Hemat di Gili Trawangan, Bawa Bekal Saat Snorkeling

Travel Tips
Biaya 2 Hari 1 Malam ala Backpacker di Gili Trawangan, Termasuk Snorkeling

Biaya 2 Hari 1 Malam ala Backpacker di Gili Trawangan, Termasuk Snorkeling

Travel Tips
Jadwal Penuh, 2 Maskapai di Bandara Hang Nadim Ajukan Penerbangan Ekstra

Jadwal Penuh, 2 Maskapai di Bandara Hang Nadim Ajukan Penerbangan Ekstra

Travel Update
3 Tips Liburan ke Makau, Sesuaikan Bujet

3 Tips Liburan ke Makau, Sesuaikan Bujet

Travel Tips
Rute Internasional Batik Air dari Pekanbaru, ke Jepang Rp 6 Jutaan

Rute Internasional Batik Air dari Pekanbaru, ke Jepang Rp 6 Jutaan

Travel Update
Tren Pariwisata 2024, Wisatawan Tertarik Kunjungi Lokasi Syuting Film

Tren Pariwisata 2024, Wisatawan Tertarik Kunjungi Lokasi Syuting Film

Travel Update
Kapan Cuti Bersama Akhir Tahun 2023? Simak Jadwalnya 

Kapan Cuti Bersama Akhir Tahun 2023? Simak Jadwalnya 

Travel Update
Turis Indonesia Peringkat 3 Terbanyak ke Makau hingga November 2023

Turis Indonesia Peringkat 3 Terbanyak ke Makau hingga November 2023

Travel Update
Panduan Lengkap ke Rumah Hantu Kota Tua, Wisata Horor di Jakarta Barat

Panduan Lengkap ke Rumah Hantu Kota Tua, Wisata Horor di Jakarta Barat

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com